Kembali, UMI Lakukan MoU dan MoA dengan 161 Mitra Industri dan Asosiasi Profesi

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dalam mewujudkan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), kembali membuat gebrakan dengan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara Rektor UMI, Prof. Dr. H. Basri Modding, SE, MSi, bersama 161 mitra industri dan asosiasi profesi, di Gedung Rektorat UMI, Jl. Urip Sumihardjo km 5, Jumat (18/06/2021) pagi tadi.

Kegiatan tersebut turut dihadiri, Wakil Rektor (WR) I, Dr. Ir. H. Hanafi Ashad, MT, WR II Prof. Dr. H. Salim Basalamah, Se, MSi, WR III Dr. Nasrullah, SH, MH, WR V Prof. Dr. Ir. H. Muh Hatta Fattah, MS, Dekan Fakultas Teknik (FT), Dr. Ir. H. Mukhtar Thahir Syarkawi, MT, Wakil Dekan III FT, Asisten Rektor III, Kepala Biro Umum dan Perencanaan, Kepala Biro Humas, dan Ketua Prodi Sipil FT, Dr. Ir. Andi Alifuddin, MT.

Hadir pula pimpinan Asosiasi Profesi dan Mitra industri, diantaranya, Gapensi, Inkindo, Perkindo, PT. Yodya Karya Wilayah II Makassar, Angkasa Pura, dan beberapa perusahaan terkemuka lainnya.

Rektor UMI dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh mitra industri dan asosiasi profesi, yang sebagian besarnya juga merupakan alumni UMI.

"Atas nama civitas akademika UMI, saya mengucapkan terimakasih karena berkenan untuk bersilaturahmi. Terlebih, sebagian besar merupakan alumni yang telah sukses dibidangnya masing-masing. Ini nikmat yag luar biasa bagi UMI.

Kemudian, Prof. Basri Modding menuturkan, dengan kegiatan ini, alumni bisa ikut berinteraksi dan berkontribusi terhadap almamaternya, agar Fakultas Teknik ke depan lebih maju, lebih mengglobal, dan lebih mampu beradaptasi, dengan menunjukkan kemampuan orang-orang UMI yang berkompeten, di tengah masyarakat.

Masuki era MBKM, dikaitkan dengan kehadiran para alumni, pimpinan perusahaan dan asosiasi profesi, kata Rektor UMI, ini menandakan, Fakultas Teknik telah lebih maju dan lebih siap menghadapinya.

Prof. Basri Modding menjelaskan, secara singkat, pelaksanaan MBKM di UMI, mahasiswa semester 5, sudah bisa bebas untuk memilih Prodi apa pun sesuai bidang ilmu yang ingin didalaminya.

"Pada semester 5, mahasiswa itu bebas memilih prodi di luar prodinya, selama 1 semester dengan bobot 20 SKS. Misalnya, mahasiswa Teknik sipil yang ingin memperdalam kewirausahaan, maka bisa memilih Prodi Ekonomi selama 1 semester untuk memperdalam ilmu yang diinginkan. Bila ada mahasiswa lain yang juga ingin memperdalam hal yang bersifat internasional, maka bisa masuk ke Prodi Bahasa Inggris untuk mengasah kemampuannya dalam berbahasa. Bebas selama 1 semester," tegasnya.

Selanjutnya, di semester 6, mahasiswa tersebut melakukan kegiatan di luar kampus. Sehingga, mahasiswa yang ingin menggeluti bidang keahlian yang digemari, bisa memperdalam keilmuannya diperusahaan yang bergerak di bidang yang dimaksudkan tersebut, dengan bobot 40 SKS, dalam kurun waktu 1 tahun.

"Di sini nantinya, ada pendapingan dosen. Baik dari dari kampus maupun dosen dari industri (perusahaan). Jadi ada dua yang menilai. Hasil dari kedua dosen ini, akan diakumulasi dengan dikoordinir langsung oleh WR I untuk konversi mata kuliahnya. Kegiatan ini berlangsung selama 1 tahun. Tapi dalam Merdeka belajar kampus merdeka ini, tidak pasti menerapkan 1 tahun, harus 12 bulan. Itu tergantung jam kegiatan, bukan dihitung jam belajar," paparnya.

Olehnya itu, lanjut Rektor UMI, sangat tepat Dekan melakukan sosialisasi Kampus merdeka dan merdeka belajar. Karena nantinya, para pimpinan perusahaan, akan lebih spesifik untuk berinteraksi dengan pimpinan fakultas di bawah koordinasi WR I. Kemudian, dimungkinkan pula adanya dosen praktisi yang ditunjuk berdasarkan aturan-aturan pendidikan nasional, yang akan mengajar sesuai bidang keahliannya.

Makanya, Sealu rektor mewakili seluruh civitas akademika, merasa sangat berbahagia dengan adanya kegiatan ini, terlebih yang hadir merupakan keluarga besar UMI sendiri.

Di tempat yang sama, Dekan FT UMI, Dr. Ir. H. Mukhtar Thahir Syarkawi, MT, didampingi Ketua Prodi Teknik Sipil, Dr. Ir. Andi Alifuddin, MT, juga menyatakan kesyukurannya dengan terlaksananya kegiatan tersebut.

Karena katanya, dengan MBKM ini, mahasiswa teknik nantinya, itu sebelum tamat, sudah bisa magang, guna menunjukkan kemampuannya. Dan bila berhasil, bisa langsung terangkat menjadi pegawai di perusahaan tempatnya magang.

"Dengan adanya bekerja sama ke 161 perusahaan dan aasosiasi, ini bisa menjadikan masa tunggu kerja alumni menjadi nol. Misalnya, jika alumni yang lulus 150 orang, maka semuanya bisa tertampung. Apalagi, jika ada perusahaan yang bisa menampung lebih dari satu alumni. Selain itu, dengan program MBKM ini, mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk bekerja, karena ilmu yang mereka peroleh, dapat langsung diaplikasikan di lapangan," paparnya.

Menyangkut fakultas lain yang ingin memanfaatkan kerjasama tersebut, Dekan FT UMI menyatakan, karena payungnya sudah di tingkat Rektorat UMI, maka seluruh rekan-rekan dari fakultas lain, boleh memanfatkannya.

"Misalnya, fakultas ekonomi bisa belajar di perusahaan-perusahaan yang telah ada ini. Jadi, ini bukan hanya untuk kepentingan Fakultas Teknik semata, tapi untuk kepentingan UMI secara keseluruhan," imbuh Mukhtar. (zl)

 

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN