Laporan: Moh Syaifudin Hadi
Mahasiswa Komunikasi Unismuh Makassar
SOROTMAKASSAR -- MALUKU UTARA.
Beragam makanan takjil (takjil ; menyegerakan, red) untuk berbuka puasa, menjadi ciri khas dan bagian dari pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan 1443 H.
Sebagaimana warga yang bermukim di Tobelo, Maluku Utara, mempersiapkan berbagai jenis makanan dengan beragam cita rasa untuk takjil berbuka puasa, telah menjadi tradisi turun temurun.
Salah satu makanan paling favorit adalah nasi jaha. Makanan ini berbahan dasar beras ketan, dicampur dengan santan kelapa, kemudian dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar.
Salah seorang penjual nasi jaha, Samsia, yang ditemui Selasa sore (12/04/2022) kemarin, di Pasar Moderen Tobelo mengatakan, setiap bulan Ramadhan dirinya fokus berjualan nasi jaha, karena makanan tersebut selalu diminati dan dicari warga saat akan berbuka puasa.
"Kami membakar nasi jaha sebanyak 50 bambu dan dijual per bambu seharga Rp60.000, sedangkan untuk bentuk ukuran kecil, perpotongnya dijual seharga Rp2.000, tetapi semua habis diburu warga," kata Samsia.
Salah seorang warga Tobelo di Maluku Utara, Nurmawati mengatakan, nasi jaha selama Ramadhan jadi makanan favoritnya bersama keluarga.
"Rasanya sangat enak jika dimakann dengan ikan panggang atau ikan goreng," tandasnya.
Adapun makanan tradisional lainnya di Tobelo yang juga banyak diminati warga untuk takjil berbuka puasa adalah lalampa. Makanan ini berbahan dasar nasi ketan dicampur santan kelapa dan ikan cakalang. Kemudian, ada asida yang berbahan dari tepung terigu, santan kelapa dan gula merah.
Untuk minumannya ada air guraka, minuman jahe yang dicampur dengan kanari, gula merah, susu, serta kelapa muda. Minuman ini menyehatkan karena bahan utamanya jahe, yang mengandung banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. (*)