SOROTMAKASSAR - MAKASSAR.
Warga perumahan Green River View (GRV) Metro Tanjung Bunga Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar menggelar demonstrasi. Aksi ini ditenggarai akibat PT. GMTDC selaku pengelola di perumahan tersebut, tidak mampu memenuhi tuntutan warga terkait penyediaan air bersih. Diketahui air perumahan tersebut diduga kotor, asin dan berbau comberan, Jumat (09/08/2024) sekira pukul 14.00 Wita.
Dua perwakilan warga Green River View berinisial RN didampingi SR mengungkapkan, pihak PT. GMTDC mengklaim air di perumahan kami itu berasal dari Perumda Air Minum Kota Makassar.
"Namun menurutnya, kalau air yang berasal dari Perumda Air Minum Kota Makassar Makassar itu tidak asin, payau, apalagi berbau comberan," jelas RN berhijab krem yang dipadukan dengan baju gamis itu.
Lanjutnya, semenjak dirinya tinggal di perumahan Green River View itu, baru kali ini air di tempat tersebut payau, dan ini sudah berlangsung selama empat hari berturut-turut.
Saat ditanya oleh media ini terkait kondisi air di GRV itu bagaimana saat ini, RN menuturkan, sekarang itu air di perumahan kami itu kadang-kadang berwarna hijau kekuning-kuningan, biasa jernih ji tapi berasa asin.
"Biar pun jernih, tapi kalau didiamkan selama beberapa waktu, air itu mengendap dan berminyak, jadi tidak bagus memang itu air di perumahan kami," kesal RN.
Katanya RN lagi, kalau air di perumahan kami saat ini kalau untuk dipakai mandi, gosok gigi, dan cuci piring itu saya tidak sarankan, jadi saya menyarankan kepada teman-teman warga agar beli dan gunakan air galon saja.
"Masa mau ki gosok gigi pakai air kotor pak, airnya itu juga kadang berwarna hitam," pungkas RN.
Menanggapi demonstrasi warganya di kantor pengelola PT. GMTDC Jl Metro Tanjung Bunga Makassar, PR and External Relation Manager PT. GMTDC Anggraini menuturkan, kami telah berupaya untuk membantu warga dengan mengadakan 2 unit mobil tangki untuk mensuplay air bersih.
"Kalau dibilang kami (pihak PT GMTDC, red) tidak ada reaksi atau perhatian, itu kurang tepat," jelasnya.
Menurutnya, saat ini suplay air bersih yang biasa masuk ke WTP alias Water Treatment Plant yang dalam bahasa Indonesia disebut Instalasi Pengolahan Air (IPA), itu debit airnya berkurang.
"Yah, kita ketahui bersama dalam musim kering alias kemarau ini, di mana pun itu suplay airnya pasti akan berkurang debitnya," kata PR berhijab berwarna krem tersebut.
Dirinya pun mengaku, tadi pihaknya sudah menyampaikan ke warga Green River View, terkait apa yang mereka tuntut itu, akan diterima dulu, sembari menunggu waktu sampai kami mendapatkan keputusan untuk mengambil tindakan selanjutnya.
"Namun, sambil menunggu itu, kami tetap mensuplay air bersih kepada warga GRV," timpal ibu berkacamata tersebut.
Saat ditanya oleh media ini, terkait adanya masukan dari warga agar PT. GMTDC selaku pengelola perumahan tersebut, mengalihkan Instalasi Pengelolaan Airnya ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Makassar, Anggraini menuturkan, sebenarnya kalau dirunut dari awal, itu sebenarnya kami sudah memasukkan air bersih dari Perumda Air Minum Kota Makassar ke perumahan Green River View.
"Hanya saja, karena pihak kami sudah ada investasi alias di perumahan GRV itu sudah kami bangun instalasi pengelolaan air, makanya air dari Perumda Air Minum itu kami suplay ke WTP yang sudah kami bangun itu," timpalnya.
Saat ditanya lagi terkait warga di perumahan Green River View itu mengeluhkan terkait air yang kotor dan berbau comberan, Anggraini mengaku hal tersebut sudah masuk ke ranah teknis.
"Jadi teknis itu maksudnya, pada saat debit air berkurang, maka lumpur dari WTP itulah yang terangkat. Misalkan kita mempush dengan pompa untuk bisa pendistribusian air tersebut sampai ke warga, maka lumpur itulah yang terangkat," tandas PR PT. GMTDC Anggraini. (Hdr)