SOROTMAKASSAR -- MAKASSAR,
Jurnal dan pengelolaannya menjadi salah satu tolak ukur dari tri dharma perguruan tinggi. Hal ini diungkapkan Rektor Universitas Muslim Indonesia, Prof. Dr. H. Sufirman Rahman, SH, MH, saat membuka kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Jurnal Nasional Universitas Muslim Indonesia Tahun 2024, yang dilangsungkan di ruang rapat Gedung Rektorat UMI lantai 6, Rabu, (14/08/2024)
Kegiatan yang dihadiri seluruh pengelola jurnal yang akan melakukan akreditasi ini, menghadirkan Narasumber Prof. Dr. Irwansyah, SH, MH.
Pada kegiatan tersebut Rektor UMI menegaskan, untuk seluruh hasil luaran suatu penelitian, keberhasilannya diukur melalui jurnal yang terpublikasi.
Katanya, jurnal merupakan aktivitas standar. Karena seluruh aktivitas akademik berpatokan pada jurnal yang diterbitkan, baik di tingkat sarjana, magister, doktor, hingga penelitian umum yang dilakukan.
"Kompetisi suatu perguruan tinggi, diukur dari sejauh mana mahasiswa maupun dosennya mampu untuk mempublikasikan karya penelitian maupun pengabdiannya pada jurnal-jurnal bereputasi, baik pada jurnal Sinta maupun jurnal bereputasi internasional lainnya," terangnya.
Untuk itu, kata rektor, bagi seluruh program studi yang ada di lingkup UMI memiliki jurnal yang sudah terakreditasi. Selain itu, diharapkan pula adanya kolaborasi aktif dengan lembaga pendidikan luar. Sehingga akselerasi peningkatan jurnal semakin cepat
"Bila banyak hasil karya penulis dari luar yang memasukkan tulisannya ke jurnal yang ada di UMI, maka level akreditasi jurnal yang ada di UMI dapat semakin cepat meningkat,. Untuk itu diharapkan mulailah membangun komunikasi untuk perkuat kerjasama dan sinergitas dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya," imbuhnya.
Tetaplah semangat untuk bekerja dan memajukan UMI. "Ini harus terpatri di sanubari kita semua. Bekerjalah dengan penuh keikhlasan," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Pusat Jurnal dan Publikasi (PJP), Prof. Dr. Naidah Naing, ST, MSi, IAI, IPU, menyatakan, pengelolaan jurnal harus sesuai dengan kaidah-kaidah jurnal sehingga bisa terpercaya.
Sehingga diharapkan melalui pelatihan ini, seluruh jurnal yang belum terakreditasi namun telah memenuhi standar, untuk bisa terakreditasi hingga akhir tahun 2024 ini, termasuk yang telah berproses.
"Seluruh pengelola jurnal dapat berkoordinasi dan mengevaluasi, baik subtansi maupun teknis ke PJP, agar kendala-kendala yang dialami dalam pengelolaan jurnal dapat teratasi," harapannya
Prof Naidah menyatakan, di lingkup UMi telah ada 23 jurnal yang terakreditasi dari berbagai bidang kajian. Kemudian terdapat 32 jurnal aktif lagi yang akan mengajukan akreditasi. Bahkan ada 3 jurnal diantaranya akan mengajukan untuk naik ke level Scopus (ramdhan)