SOROTMAKASSAR - MAKASSAR.
Meski tak ada kaitan dengan pergantian kepemimpinan nasional dari Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto, Oktober mendatang, di sejumlah provinsi sudah terbentuk organisasi berlabel Setia-Jokowi.
Kata Jokowi di sini bukan singkatan nama Presiden Joko Widodo, melainkan akronim Jangkau Orang Kerja Optimis Wirausaha Indonesia.
DPD Setia-Jokowi Provinsi Sulsel pun sudah terbentuk dan pengurusnya pun resmi dilantik, Sabtu (31/8/2024) malam, di Hotel Grand Maleo, Jl. Pelita Raya.
Usai melantik pengurus DPD Setia-Jokowi Sulsel periode 2024-2029, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Setia-Jokowi, Cliff Alfred Alexander Repi, S.E. mengaku telah menyerahkan SK pembentukan DPD Setia-Jokowi Sulsel sejak bulan Juli.
"Saya serahkan SK bulan Juli lalu, mestinya sudah ada persiapan, berkoordinasi dengan Pemda, Pemprov dan Pj Gubernur. Bahkan, sebelum itu juga mematangkan struktur kepengurusan," kata Cliff Repi, panggilan akrab Ketua DPP Setia-Jokowi.
Disebutkan, Setia-Jokowi ini lahir dan tumbuh dari rahim rakyat, tidak ada hubungannya dengan Projo, Bara JP, maupun organisasi relawan Jokowi lainnya.
Setelah terbentuk DPD-Setia Jokowi Sulsel, Cliff Repi berharap segera dibentuk cabang (DPC), kemudian turun lagi ke bawah, kecamatan (ranting) dan kelurahan (anak ranting).
Apakah Setia-Jokowi ke depannya akan menjadi partai? Cliff Repi belum memberikan jawaban yang tegas.
"Rencana Tuhan tidak ada yang tahu. bagaimana perkembangan, dinamika, geopolitik ke depan, tapi kembali lagi harus musyawarah mufakat. Semuanya dikembalikan ke teman-teman DPD, selanjutnya DPP mengambil sikap," katanya.
Terkait pemberdayaan kaum marjinal, dia mengungkapkan, sepertinya ada perbedaan warna bagi mereka yang memperoleh bantuan, antara lain raskin.
"Saya sedih, karena beda warna, nilai kemanusiaannya pun hilang," ungkapnya.
Cliff Alfred mengatakan, mereka kok bisa seperti itu, padahal mereka dipilih oleh rakyat, konstituen itu kan rakyat.
"Jadi ketika seseorang menjadi leader, maka ia milik semua. Bukan milik golongan tertentu, jangan mengotak-ngotakkan, jangan mengekslusifkan diri apalagi menyusahkan orang lain," cetusnya.
Sedangkan sikap organisasi Setia-Jokowi di Pilkada itu, harus merdeka dari kebijakan dan para anggota di DPD harus punya keputusan sendiri dalam menentukan pilihannya.
"Jadi saya sudah janji dan kepada semua DPD, saya bilang tidak akan pernah mau mengintervensi sikap politik kalian," sahutnya.
"Untuk sikap politik dalam kontestasi Pilkada saat ini, saya menyerahkan sepenuhnya ke DPD Sulsel. Tetap saya bilang, kalau teman-teman lain beda pilihan jangan alergi. Ketika kita fanatik, berarti itu amatir dan tidak dewasa. Tidak ada teman dan musuh yang abadi dalam politik, yang ada hanyalah sebuah kepentingan," kata Cliff Repi.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan organisasi Setia Jokowi mendukung Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel, sembari tersenyum dia mengatakan, ada sebagian ke Andi Sudirman Sulaiman.
"Saya selalu sampaikan harus netral. Kan tidak semua pengurus juga Andi Sudirman, Biarkan memilih, menilai sendiri," tukasnya.
Dirinya pun mengaku tidak melarang dan tidak akan memberikan sanksi kepada pengurus inti DPD maupun anggota Setia-Jokowi apabila menjadi simpatisan Paslon Gubernur dan Wali Kota.
Sementara itu Ketua DPD Setia-Jokowi Sulsel Afner Rerung, S.E. mengungkapkan rasa syukurnya kehadirat Tuhan Semesta Alam setelah dirinya dilantik.
"Saya akan segera melakukan rapat konsolidasi dengan seluruh anggota DPD Setia-Jokowi Sulsel guna memantapkan program kerja organisasi ini periode 2024-2029," katanya.
Selanjutnya, Afner akan segera mengibarkan panji-panji Setia-Jokowi di 24 Kabupaten/Kota di Sulsel, untuk sama-sama membangun ekonomi yang lebih baik bagi seluruh masyarakat di Sulsel. (Hdr)