SOROTMAKASSAR -- MAROS,
Tim dosen Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali melaksanakan kegiatan pengabdian di salah satu desa binaan UMI yakni Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, berupa pembuatan penyaringan air sederhana untuk pemenuhan kebutuhan air bersih warga setempat, Sabtu (16/09/2023).
Salah satu kegiatan tridharma pendidikan ini, didanai UMI melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPkM). Adapun tim dosen PKM UMI ini diketuai Dr. Ir. Ar. Haryanto Andi Halim, ST, MT, IAI, IPM dari Prodi Teknik Arsitektur, dengan anggotanya masing-masing Dr. Eng. Ir. Kusno Kamil, M.Eng, Mngt dari Prodi Teknik Mesin dan Ir. Tanridio Selviati Delfina, ST, M.Eng dari Prodi Teknik Elektro.
Menurut Haryanto, kegiatan PKM yang mereka laksanakan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada warga Desa Pucak, khususnya Kelompok Tani dan Peternak 'Karya Tani', tentang tata cara pembuatan instalasi sistem penyaringan air sederhana untuk memenuhi kebutuhan air bersih, baik di musim hujan maupun musim kemarau.
"Inilah salah satu bentuk kewajiban kami dalam menjalankan tridharma pendidikan yakni turun ke lapangan guna memberikan edukasi kepada masyarakat terkait teknologi tepat guna dalam bentuk pengabdian," paparnya.
Dia mengatakan, Desa Pucak memiliki letak geografis yang bervariasi. Bahkan, untuk masyarakat yang berada di wilayah lebih tinggi dari permukaan sungai, masih sangat susah untuk memperoleh air bersih. Beberapa masyarakat mengambil air bersih dari sumber-sumber mata air. Namun, kualitas air yang ditampung dari mata air tersebut, masih dianggap kurang memadai.
“Masyarakat setempat, selama ini menggunakan air yang berasal dari mata air, untuk kebutuhan sehari-hari. Memang sepintas air tersebut cukup jernih. Namun tidak menutup kemungkinan, masih mengandung sedimen bahkan terkontaminasi dengan rembesan sisa pertanian seperti pupuk dan pestisida serta bahan organik lainnya. Ini akan berdampak buruk bagi kesehatan apabila tidak diolah dengan baik sebelum digunakan,” jelasnya.
Maka, dengan penerapan teknologi melalui sistem penyaringan air sederhana, diharapkan kualitas air yang dihasilkan bisa lebih baik, guna memenuhi kebutuhan harian air bersih bagi warga setempat.
Diakui pula, dalam pelaksanaan kegiatan, masyarakat mitra, ikut ambil bagian dalam proses pengaplikasian sistem penyaringan air tersebut. Mulai dari penataan alat dan bahan, hingga pemasangan sistem pipanisasinya.
“Melalui cara aplikatif seperti ini, masyarakat akan lebih paham dan mampu untuk membuat sistem ini. Bahkan bisa menularkan ilmunya kepada warga yang lain,” terang Haryanto.
Sekretaris Kelompok Tani dan Peternak 'Karya Tani', Dg. Sawi memberi apresiasi besar dan mengucapkan terimakasih kepada tim dosen PKM UMI yang telah memberi pemahaman teknologi kepada masyarakat di desanya, khususnya cara penjernihan air dengan menggunakan peralatan dan sistem yang sederhana.
“Dengan adanya teknologi sistem penyaringan air sederhana ini, diharapkan kualitas air dan tingkat kesehatan masyarakat akan semakin meningkat,” harapnya. (usman)