SOROTMAKASSAR -- Tana Toraja.
Dengan hanya bermodalkan pengalaman selama 21 tahun mengelola kursus bahasa Inggeris milik orang lain, Natsir yang kemudian pulang kampung ke desanya, hanya satu motivasinya untuk mendirikan Kampung Inggeris di Maroson.
Desa Maroson, Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja (Tator) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), disinilah Natsir membangun Kampung Inggeris dan mengajar 60 anak-anak dari tiga Kecamatan di Tator yakni, Rembon, Makale dan Rantetayo dengan imbalan hanya disuruh membawa sampah plastik.
"Kampung Inggeris di Maroson ini saya rintis sejak tahun 2008, karena memotivasi saya bahwa anak-anak desa adalah modal masa depan keluarga, dirinya sendiri, daerah dan Negara," ucap Natsir kepada media ini, Sabtu (15/06/2019) sore.
Dia memberi nama di kampungnya Natsir's English Nature School yang merupakan kampung dengan perpaduan antara konsep wisata dan konsep pendidikan. Ini memang belum dikenal betul di Toraja, namun dikenal luas di luar negeri, dengan bukti sudah ribuan turis mencanegara silih berganti datang hanya untuk berwisata, penelitian dan sebagai relawan juga untuk mengajar bahasa Inggeris kepada 60 anak-anak di Rembon, Makale dan Rantetayo.
"Di Kampung Inggeris ini sudah berdiri beberapa Gazebo sebagai tempat tinggal turis dan tempat belajar bahasa Inggeris bagi murid-murid Natsir's English Nature School. Di Gazebo itu ada buku-buku pelajaran yang merupakan CSR dari Pertamina," tutur Natsir, seraya menambahkan bahwa untuk membiayai segala kebutuhan biaya makan, alat tulis menulis dan biaya-biaya lainnya, saya bersama relawan melakukan usaha kerajinan dengan membuat coklat, dan usaha pertanian organik.
Ditanya media ini selama berdiri sejak tahun 2008, apakah ada dilirik atau suntikan dana dari Pemerintah Desa, Kecamatan atau Pemerintah Kabupaten, dengan nada merendah ia mengakui belum pernah di lirik apalagi disuntik dana.(yustus/ap)
