SOROTMAKASSAR -- Makassar
Mengusung semboyan 'Together We Can' Program Studi (Prodi) Teknik Arsitektur Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, melangsungkan kegiatan rapat kerja (raker) dan family gathering di Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memantapkan berbagai program terarah dari prodi Teknik Arsitektur UMI, yang disesuaikan dengan visi dan misinya, serta harapan dari mahasiswa demi pengembangan prodi ke depan.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Prodi Teknik Arsitektur UMI, Baso Asnang, ST,MT, yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (05/03/2019) siang tadi.
Menurutnya, Prodi Arsitektur UMI, dalam memberikan metode perkuliahan, tetap mengakomodir masukan-masukan yang diberikan oleh mahasiswanya dan dikombinasikan dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Mahasiswa kami sering memberi masukan dan berbagi pengalaman, dari kegiatan studi banding yang mereka lakukan, ke beberapa universitas lain yang juga memiliki Prodi Arsitektur berakreditasi tinggi," ungkapnya.
Sebab lanjutnya, mahasiswa merupakan salah satu unsur penting yang saling terkait, yang juga perlu di dengar keinginan-keinginannya sepanjang itu demi pengembangan prodi ke depan.
"Kami mencoba mengkombinasi dengan apa yang telah ada, bila itu memungkinkan," ujarnya.
Menyinggung kegiatan raker, Baso menambahkan, setelah mengadakan lokakarya kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Prodi Arsitektur, kemudian membuat suatu program untuk mempercepat hasilnya. Dimana, pengaplikasiannya dilakukan secara bertahap.
"Dari hasil lokakarya, kurikulum yang telah dirumuskan sedeikian rupa, perlu di backup dengan rencana kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, agar teraplikasi secepatnya," tegasnya.
Salah satu yang diutamakan adalah pengembangan seluruh laboratorium yang ada di Prodi Arsitektur menjadi laboratorium yang unggul.
Meski demikian, kata Baso, dari sekian banyak laboratorium unggul tersebut, yang paling diunggulkan lagi adalah laboratorium Sains dan Teknologi. Laboratorium itu, belum dimiliki oleh seluruh universitas yang memiliki prodi atau jurusan arsitektur, hanya Prodi Arsitektur di UMI.
"Jadi, yang kami coba tonjolkan dan yang membedakan antara universitas lain yang memiliki Teknik Arsitektur dengan Prodi Arsiteknut UMI adalah laboratorium sains dan teknologi, terlepas dari konsep ke-Islam-an UMI itu sendiri," tandasnya. (zl)
