SOROTMAKASSAR - MAKASSAR.
Perayaan Imlek 2025 di Makassar berlangsung meriah dengan ribuan warga memenuhi pusat kota. Berbagai pertunjukan budaya disuguhkan untuk merayakan keberagaman dan kebersamaan. Salah satu momen paling bersejarah dalam perayaan ini adalah peresmian Jalan Ho Eng Djie, sebuah penghormatan bagi maestro seni yang telah berkontribusi besar terhadap budaya Makassar.
Pada Sabtu (8/2/2025), Jalan Sulawesi berubah menjadi lautan manusia yang menyaksikan Parade Kebaya Peranakan. Ratusan wanita dari Persaudaraan Peranakan Tionghoa Makassar (P2TM) tampil anggun dengan kebaya khas yang dipadukan dengan kain tradisional Sulawesi Selatan. Suasana semakin semarak dengan alunan musik Tionghoa yang berpadu dengan lagu-lagu daerah, menciptakan harmoni budaya yang memukau.
Puncak acara terjadi ketika Wali Kota Makassar, Ir. H. Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto, secara resmi mengubah nama Jalan Jampea menjadi Jalan Ho Eng Djie.
"Ho Eng Djie adalah tokoh yang dikenal melalui film Ati Raja, sebuah karya monumental yang mengangkat budaya Makassar dan meraih penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI)," ujar Danny Pomanto.
"Perubahan nama jalan ini bukan keputusan yang diambil secara tiba-tiba. Usulan pergantian nama telah muncul sejak tahun 2006, jauh sebelum saya (Danny) menjabat. Setelah melalui proses panjang dan mendapat dukungan dari DPRD Makassar, akhirnya aspirasi masyarakat terwujud," tutupnya.
Keputusan ini disambut dengan haru oleh komunitas Tionghoa yang menganggapnya sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur mereka.
Inisiator DPRD Makassar 1999-2004/2004-2009, Ir. Arwan Tjahjadi, yang juga produser film Ati Raja sekaligus Ketua Umum dan Pendiri P2TM menegaskan bahwa perubahan nama jalan ini lebih dari sekadar administrasi. "Ini adalah pengakuan atas sejarah dan keberagaman budaya kita. Semoga generasi muda semakin mengenal dan menghargai warisan leluhur," ujar Arwan dengan penuh kebanggaan.
Setelah peresmian, perayaan berlanjut di Tanjung Bunga, di mana keluarga besar P2TM dari berbagai latar belakang berkumpul menikmati hidangan khas Lontong Cap Go Meh. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan dan semakin mempererat persatuan masyarakat Makassar.
Sebagai penutup, langit Makassar dihiasi dengan pesta kembang api spektakuler, menandai awal tahun baru dengan harapan dan kebahagiaan. Imlek 2025 bukan sekadar perayaan, tetapi juga simbol persatuan dalam keberagaman, menjadikan Makassar sebagai kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan toleransi. (*Rz)