SOROTMAKASSAR -- Makassar
Sejak keluarnya imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah (work from home) dan tetap di rumah saja (stay at home) menyusul merebaknya pandemi Corona, praktis sekolah diliburkan. Ini berdampaknya pada minat, bakat dan kreativitas anak sekolah. Sehingga, sekolah mencari solusi agar anak-anak bisa tetap berkarya, baik itu menulis puisi, menggambar, atau melukis. Sepeti yang dilaksanakan SD Negeri Borong, dengan membentuk grup WhatsApp Minat Bakat Siswa (MBS) agar murid tetap kreatif dan produktif.
Demikian disampaikan seorang aktivis anak yang juga dikenal sebagai penulis buku dan penyair, Rusdin Tompo, Selasa (07/04/2020) tadi.
Rusdi mengungkapkan, grup WhatsApp MSB SD Negeri Borong, beranggotakan murid-murid yang mengikuti ekstrakurikuler seni, yang dibinanya. ISi chat murid-murid sangat antusias. Ada yang menulis, "Pak bisa bikin puisi..." "Pak ada mi gambarku..." dan lain-lain.
"Grup WA ini sengaja dibentuk agar aktivitas ekskul yang biasa dilakukan pada Kamis dan Sabtu tetap bisa berjalan," kata Rusdin.
Hasilnya ternyata luar biasa. Anak-anak mampu merekam situasi wabah Covid-19 lewat karyanya. Misalnya, ada yang menulis puisi berjudul, "Pulanglah Corona, mainmu terlalu jauh". Ada juga yang mempersembahkan puisinya untuk para medis di lapangan yang terus berupaya membantu penyembuhan para pasien.
Pada gambar-gambar mereka juga terlihat bagaimana mereka cukup bisa menangkap upaya pencegahan yang harus dilakukan, seperti gambar yang menganjurkan perlunya rajin mencuci tangan, gambar orang mengenakan masker, serta gambar petugas yang tengah melakukan penyemprotan disinfektan.
Orangtua terlihat sangat mendukung aktivitas anaknya karena mereka ikut memposting puisi-puisi dan gambar-gambar karya anaknya tersebut.
"Kegiatan menulis puisi dan menggambar ini, bisa jadi terapi yang menyenangkan agar anak-anak tidak bosan selama di rumah," beber Rusdin yang tengah mempersiapkan buku tentang Jurnalisme Sekolah itu.
Meski diliburkan, tidak berarti aktivitas pembelajaran di SD Negeri Borong sepi. Bahkan di sekolah selalu terlihat ada guru yang hadir untuk memastikan tanaman dan halaman sekolah terawat baik.
Kepala SD Negeri Borong, Dra. Hj. Hendriati Sabir, MPd, membuat kebijakan sistem shift. Dimana, setiap hari ada dua guru yang bertugas. Kebijakan guru piket ini hanya diperuntukkan bagi-guru yang masih berusia di bawah 50 tahun. Jadi, selain aspek pembelajaran kepada murid tetap berjalan, aspek keamanan sekolah pun harus tetap terjaga.
Pembelajaran daring di sekolah yang terletak di Kecamatan Manggala, Makassar itu, tidak ada yang dikecualikan. Termasuk mata pelajaran olahraga.
Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Evawaty Bahtiar, SPd, mengungkap, dirinya sudah men-share di setiap grup kelas agar melakukan senam setiap pukul 07.00 sebelum pembeljaran online dimulai. Salah satu materi pembelajaran yang dibagikan, yakni video Senam PGRI yang link-nya dengan mudah ditemukan di kanal YouTube.
"Jadi, aktivitas di sekolah yang biasanya dilakukan setiap Sabtu pagi, bisa dilaksanakan di rumah masing-masing. Bahkan, orang tua juga bisa ikut senam bersama anaknya agar tubuh tetap bugar," jelas Evawaty.
Ditambahkan, pembelajaran praktik olahraga melalui daring, dimulai untuk kelas 6, pada Kamis, 26 Maret 2020. Ia menjelaskan, dirinya hanya mendiktekan tugas kepada murid-muridnya lalu dilakukan di rumah, antara lain melakukan pemanasan, sit-up dan back-up. Hasil video praktiknya, kemudian dikirim kepadanya.
"Mari kita tetap berolahraga biar sehat untuk mencegah diri kita dari paparan virus Corona," ajakn Evawaty penuh semangat.(rk)