SOROTMAKASSAR -- Makassar
Diskusi bertema 'Etika Memperlakukan Seni Tradisi ke Wilayah Seni Kontemporer', yang akan di selenggarakan Lembaga Pemberdayaan Kesenian dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (Lapakss), dibahas dalam rapat pemantapan Panitia di salah satu café di bilangan Topaz Panakukang Mas, beberapa waktu lalu.
Rapat tersebut dihadiri Ketua Lapakss DR. H. Ajeip Padindang, SE, MM, Ketua Panitia, Bahar Merdhu, Jamal Andi, Basri B. Sila, dan Rachim Kallo.
Menurut Bahar Merdhu, tema itu diusung karena merupakan kegiatan kolaborasi Seniman Merajut Kebersamaan, yang direncanakan akan berlangsung di Gedung Kesenian Societeit De Harmoni (GKSDH) pada tanggal 30 Desember 2019, mendatang.
Dalam rangkaian kegiatan itu, lanjut Bahar, akan dilakukan diskusi bertema 'Etika Memperlakukan Seni Tradisi ke Wilayah Seni Kontomporer'. Diskusi itu akan menghadirkan nara sumber dari praktisi seni (karaografer, sutradara, komposer), akademisi, maupun dari kalangan pemerintah khususnya instansi terkait.
"Acara diskusi akan dimulai pukul 10.00 – 12.00 wita, pesertanya kami harapkan dari kalangan mahasiswa seni, utusan sanggar group kesenian,” sambung pendiri Rombongan Sandiwara Petta Puang.
Selain diskusi, akan diadakan pula workshop berbasis seni tradisi, khususnya Jeppeng. Bahkan, Bahar sudah pastikan kelompok Jeppeng dari Kabupaten Maros bersedia sebagai nara sumber pada workshop nantinya.
Sementara pada puncak acara, akan di selenggarakan pertunjukan hasil workshop, dan pembacaan karya sastra, yang akan di hadiri peserta workshop, budayawan, penyair, perupa, composer musik tradisi, dan kalangan umum. (rk)