SOROTMAKASSAR -- Toraja Utara.
Kepala Lembang Rindingallo, Desianto Matasak didampingi pendamping teknik kegiatan dan tokoh masyarakat melakukan konferensi pers di kantor Lembang Rindingalo, Senin (24/06/2019) dengan memberikan bantahan terhadap tudingan adanya pekerjaan fisik yang diduga fiktif oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang anggarannya di biayai dari Dana Desa itu tidak benar.
Pekerjaan yang dibiayai Dana Desa itu semua lewat program yang diusulkan oleh masyarakat dalam musrembang di Lembang Rindingallo. Setiap pekerjaan punya laporan pertanggung jawaban sendiri dan sesuai petunjuk teknis. Pekerjaan yang dibiayai Dana Desa kami paparkan secara terbuka dan transparan dipasang di papan depan kantor agar semua masyarakat dapat melihat untuk ikut mengawasi dalam pengelolaan Dana Desa.
"Apa yang dituduhkan kepada saya terkait dugaan adanya proyek fiktif di Lembang Rindingallo itu tidak benar dan hanya mengada ada. Tolong perlihatkan kepada saya kalau ada pekerjaan froyek yang diduga fiktif dan titiknya dimana, jangan hanya menuding dengan menduga duga dan mengatas namakan sumber dari masyarakat. Tunjukan kepada saya dimana titik yang diduga fiktip," lantang Desianto dengan nada kesal.
Selain itu, Kepala Lembang juga sampaikan atas tudingan pembangunan Puskesdes yang dikatakan mandek itu tidak benar. "Pembangunan Puskesdes dengan luas 7 x 12 m2 dilakukan secara bertahap, 2018 tahap pertama menghabiskan anggaran sebesar Rp 178.400.000 dan di tahun 2019 sebagai tahap dua telah dianggarkan sebesar Rp 195 juta. Jadi bukan mandek seperti yang ditudingkan. Begitu pula dengan gaji para pekerja (tukang) sudah terbayarkan semuanya," jelasnya.
"Pembangunan Infrastruktur dalam Lembang Rindingallo ada yang dibiayai oleh Dana Desa dan ada pula yang dibiayai oleh Aspirasi Dewan dengan titik pekerjaan yang berbeda dan begitu pula dengan sistem pelaporan pertanggung jawaban juga berbeda pula," kunci Desianto.
Ditempat terpisah tokoh masyarakat Rindingallo, Saprianto Sarungngu yang dihubungi Senin (24/06/2019) di Rantepao mengatakan,
kepemimpinan Desianto Matasak sebagai Kepala Lembang selalu terbuka dan transparan dalam pengelolaan penggunaan anggaran Dana Desa. Dua tahun masyarakat Lembang Rindingallo merasakan manfaat dari pembangunan infrastruktur yang dibiayai Dana Desa.
"Saya sesalkan adanya tudingan yang ditujukan kepada kepala lembang. Kami ini masyarakat yang mengawasi langsung kegiatan yang ada di Lembang. Tolong ditunjukan dimana yang diduga fiktif, agar jangan masyarakat yang menjadi bigung," katanya.
Pembangunan sudah bagus nampak dan dirasakan masyarakat Rindingallo, seperti rabat beton yang menghubungkan dusun satu ke dusun yang lainnya, begitu juga dilakukan pelebaran jalan dan sudah dapat dilalui kendaraan roda empat.
"Kehadiran Pembangunan infrastruktur di Lembang Rindingallo sangat membantu masyarakat karena terjadi peningkatan perputaran ekonomi kerakyatan yang dinikmati masyarakat desa," tutur Saprianto putra Pangala. (ta)