SOROTMAKASSAR -- Maros.
Pagelaran Simponi Kecapi yang di ikuti 25 Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Maros dan Pentas Monolog dari Balla Buloa "Pelaut", berlangsung Kamis, (26/11/2020). Kegiatan ini diselenggarakan Rumah Kecapi Maros bekerjasama Kementerian Sosial RI - Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan.
Penampilan siswa SDN 2 Maros mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel, H. Abdul Asis, SE.
Dia mengatakan, musik kecapi harus terus didorong agar tumbuh untuk dikembangkan di masa mendatang.
"Selain itu, pengrajin kecapi harus diberi ruang untuk berkarya," tambah Abdul Asis yang sekaligus mewakili Menteri Sosial RI.
Hal senada diungkapkan Kepala Badan Pelestarian Sejarah Nasional (BPSN) Sulsel, Andi Syamsul Rizal, SS, MHum. Menurutnya, pelestarian budaya lokal sangat perlu diberi dukungan agar tetap tumbuh sehingga nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat bermafaat buat kita.
Pertunjukan Simponi Kecapi yang dikemas dalam bentuk monolog seorang pelaut ulung Sulsel dari siswa-siswi SDN 2 Maros yang dibina oleh Rachmat SPd, MM.
Sementara Kepala Sekolah UPTD SDN 2 Maros, Hajrah Kadir, SPd, MPd sangat antusias mendukung acara ini dengan melibatkan beberapa siswa yang telah mahir bermain kecapi, dan pentasnya pun dilaksanakan di halaman sekolahnya.
Direktur Rumah Kecapi Maros, Yusri sangat berterimakasih atas perhatian dan dukungan dari Kementerian Sosial dan Dinas Sosial Provinsi Sulsel sehingga acara ini berlamsung dengan baik.
Direktur Balla Buloa de heritege yang turut menyaksikan Pagelaran Kecapi, DR Muh. Ramli mengatakan, kegiatan ini bagian dari sebuah proses untuk menuju peradaban masa kekinian, utamanya bagi generasi pelanjut masa depan kita yang harus terus didukung.
Acara yang terlihat sederhana, namun melibatkan beberapa seniman, seperti Haeruddin Dg. Nassa (keso-keso), Daeng Serang (Pakacaping), dan Daeng Romo, ikut mendukung agar Pagelaran Kecapi sebagai bagian untuk pelestarian musik kecapi di Sulsel. (rk)