SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Lembaga Pengembangan Seni Dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKKSS), mengadakan kegiatan Pertemuan Akhir Desember 2020, yang mengusung tema 'Membaca Perubahan Sosial' dengan narasumber Pembantu Rektor II Universitas Negeri Makassar, Prof. Dr. Karta Jayadi, di Lantai 2 Red Corner Café, Jalan Yusuf Daeng Ngawing Kota Makassar, Selasa (29/12/2020).
Hadir di acara itu, Ketua Lapakkss Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM, serta Pengurus dan anggota Lapakkss.
Kegiatan yang tetap mengedepankan protokol kesehatan di pasca pandemic Covid-19 ini, selain di offline red corner, Lapakkss juga mengajak seniman dan budayawan join secara daring memanfaatkan aplikasi zoom, dengan pembatasan tempat, hanya 30 orang.
Serimonial berlangsung sejak pukul, 13.40 Wita, dimulai dengan Sinrilik yang dimainkan, Haeruddin Ahar, bersama master of ceremony (MC) Dr. Nojeng, dan pembacaan doa dari seorang penyair, Amir Jaya.
Di lanjutkan sambutan Ketua Umum Lapakks, Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM, yang menyampaikan pencapaian pengurus sejak akhir bulan Maret 2020 hingga sekarang terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Mulai dari Seri ngobrol (SN) secara virtual Seri 1 sampai 5, hingga dialog di TVRI Sulawesi Selatan, di Apresiasi Seni.
Diantara beberapa point yang disampaikan Anggota DPD RI, Ajiep Padindang, yang juga dirangkaikan pemberian piagam penghargaan almarhum Andi yayat Pangerang, sebagai penggiat dan penggerak Seni dan Kebudayaan Sulawesi Selatan. Diantanya, ada satu catatan kecil bersama Almarhum Andi Yayat Pangerang yang tidak terlupakan.
"Bersama almarhum dan teman-teman memperkenalkan Teater Jalanan Kota Makassar (Pementasan dengan judul tikus-tikus jalanan), atas perjuangan mengembalikan nama Makassar dari Ujungpandang. Dengan titik star di depan rumah jabatan walikota (Jalan penghibur) dan berakhir di depan Poltabes (Jl. Ahmad Yani)," kenang Ajiep
Sementara Yudhistira Sukatanya saat didaulat untuk menyampaikan testimoni, Almarhum Yayat Pangerang, beberapa saat terdiam mengenang sosok sahabatnya. Salah satunya yang dikutip “Ia, telah mengalir begitu saja, sampai menemukan muaranya sendiri” sebagaimana prinsip hidupnya (testimoni tersebut akan dimuat secara terpisah).
Pidato kebudayaan Prof. Dr. Karta Jayadi yang dia istilahkan sebagai orasi kebudayaan. Mengapresiasi kegiatan Lapakks sebagai suatu lembaga yang memikirkan kesenian dan kebudayaan di Sulawesi selatan. (orasi kebudayaan akan dimuat secara terpisah).
Di segmen lain, selain penyerahan piagam pun pembacaan puisi oleh Aliem Prasastie, Judul Kepada Anis Kaba, dan Moch. Hasymi Ibrahim, Judul Percakapan Dengan Semesta Bagian ke dua). Diisi juga musisi Patta dan kawan-kawan serta puncak acara Kolaborasi Musik (Ciptoning, Basri B. Sila, Ancu Batara), tari Dr. Nurlina Syahrir, Teater Goenawan Monoharto, dan Syahrir Rani penyair Makassar, di kemas dengan apik sutradara Bahar Merdhu.
Pelaksana Kegiatan terdiri dari Luna Vidya (Koordinator Umum), Koordinator Perunjukan Kesenian/Budaya Bahar Merdhu, Koordinator Pidato Kebudayaan Rachim Kallo, Bendahara Dewi Ritayana, Desain Agus Linting, dan Tata panggung Sukma Sillanan. (rk)