SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Lounching Festival Aksara lontaraq Tahun 2020 lewat virtual dengan aplikasi zoom, resmi di buka Kamis, (25/06/2020) di Aula Lt. 2 Balai Perpustakaan Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Di hadiri Kepala Perpustakaan Nasional, Drs. Muhammad. Syarif Bando, MM, Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Hasan Sijaya, SH, MH, Founder dan CEO KGINetwork, Upi Asmaradhana.
Selain itu, hadir pula lewat virtual, Gubernur Sulsel di wakili Sekprov Sulsel, Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika, SH, MSi, penulis dan penggiat literasi, Rusdin Tompo. Juga seniman, Yudisthira Sukatanya, serta beberapa budayawan dan kalangan akademisi.
Pembicara nasional dan internasional, masing-masing, Prof. Dr. Nurhayati Rahman (Pakar Filologi dan Naskah La Galigo), Sharyn Graham Davies, PhD (Associate Professor Sekolah Bahasa dan Ilmu Sosial, Universitas Teknologi Auckland, Selandia Baru), Alwi bin Daud, MA, cand., PhD, (University Malaya, Malasyia) dan Dr. Kathryn Wellen (Researchers di KITLV Leiden University, Belanda).
Ketua panitia Festival Aksara Lontaraq 2020, Upi Asmaradhana (Founder dan CEO KGINetwork) dalam sambutannya mengatakan, festival ini adalah sebuah gerakan kebudayaan yang disebutnya sebagai gerakan gotong royong. Aksana lontaraq, merupakan asset terbesar yang dimiliki sulsel, bisa menjadikan idenditas budaya sulsel di masa-masa yang akan datang.
"Gagasan dari festival ini, untuk menjaga anak-anak dan budaya kita. Kita juga berharap, festival ini bisa menjadi event tahunan ke depannya,” sambung Upi.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sulsel, Hasan Sijaya, SH, MH, di awal sambutannya dengan aksen dan tutur bahasa Makassar mengatakan, Pappasang battu ri mangkasara, salama ki kepada hadirin yang ada langsung di aula Lt. 2 Balai Perpustakaan Wilayah Provinsi Sulsel, termasuk pembicara international melalui virtual.
"Pada abad 16 sampai 20 Masehi, aksara ini masih di jajaran Sulsel, namun penerapannya terbatas dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang menarik disini, leluhur kita dulu, sebelum memberikan pesan ke anak-cucunya, ketika ingin merantau ke suatu daerah, pesannya adalah jagah hartkat dan martabatmu, melalui pappasang aksara lontaraq," lanjut Kadis yang juga hobby menyanyi lagu daerah Sulsel.
Festival Aksara Lontaraq yang akan berlangsung selama 3 (tiga) bulan sejak 25 Juni lounching. Tanggal 11 hinggga 30 Juli, lomba aksana lontaraq tingkat SD hingga universitas dan masyarakat umum. Tanggal 29 Agustus 2020 mendatang, menyelenggarakan Konferensi dan Seminar Internasional Aksara Lontaraq. (rk)