'Kenduri' Sinergi Teater (Bagian pertama)

Oleh : Rachim Kallo

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V); perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, minta berkat, selamatan. Ada juga opini lain, kenduri adalah sebuah tradisi yang sudah berjalan sekian puluh tahun, mungkin puluhan tahun. Pada intinya kenduri merupakan mekanisme sosial untuk merawat dan menjaga kebersamaan, mempererat kesatuan.

Kenduri yang dimaksud, sebuah karya drama dari Rahman Arge yang pernah di pentaskan oleh Latomosandi akhir tahun delapan puluhan. Kini, Sinergi Teater Makassar lewat arahan sutradara Yudhistira Sukatanya mencoba mengangkat kembali cerita ini direncanakan bulan April mendatang akan di pentaskan sebagai sebuah pertunjukan teater di Makassar.

Mengapa drama Kenduri yang dipilih untuk di produksi kembali, dimaksudkan untuk mendiskursuskan fenomena kehidupan urban yang penuh kepalsuan, khianat, korupsi dan kolusi yang kian menggurita. Karakter manusia yang kian rapuh akibat kepentingan pragmatis.

Berikut Sinopsis Kenduri; Boss Koko merasa iri pada Daeng Baco. Pasalnya, Boss Koko yang kaya raya tak habis pikir, mengapa Daeng Baco-tuna karya mantan pemusik tanjidor yang dipecat, ternyata saban malam dapat tidur nyenyak dan ngorok. Semantara dirinya selalu susah tidur dan dihantui serigala-serigala bermacam-macam pikiran.

Boss Koko mencari tahu apa yang membuat Daeng Baco bisa dengan gampang tidur ngorok.

Dari balkon rumah di ketinggian, Bos Koko mengamati kehidupan orang-orang pinggiran yang hidup bersahaja di simpang jalan dekat rumahnya. Ada Sattu tukang becak dan si Susan- pelacur jalanan-kekasihnya yang temperamental. Keduanya memang sering bertengkar tapi tetap bersepakat hidup bersama dalam perkawinan. Ada juga si Sinting yang suka ngoceh dan makan sembarangan. Orang kebanyakan yang hidup bersahaja.

Tak dinyana, pada suatu malam, Orang-orang pinggiran itu memergoki orang yang diam-diam merencanakan pembunuhan pada Bos Koko. Mereka tersebut ternyata Ronggo orang kepercayaan Boss Koko dan selingkuhannya Genita-istri muda Boss Koko. Rencana jahat itu dilaporkan Daeng Baco kepada Bos Koko. Kemudian Bos Koko merencanakan cara membongkar muslihat jahat itu.

Pada akhir tahun, dibuatlah Kenduri. Demi keteraturan Boss Koko mengangkat seorang Humas di damping oleh seorang ajudan. Kenduri mengundang tamu undangan dari kalangan pengusaha, perguruan tinggi bahkan peramal. Mereka adalah orang-orang yang telah lama menggantungkan hajat hidupnya pada Bos Koko guna mendapatkan bagian mega proyek. Tak heran jika karenanya mereka bersedia melakukan apa saja demi membalas kebaikan Bos koko.. Ungkapan penanda kesetiaan, Bos Koko ingin menguji kesetiaan masing-masing. Perlahan-lahan terbongkarlah pamrih mereka yang menjelaskan bagaimana sesungguhnya karakter mereka itu. Pada puncaknya terungkap pula rencana jahat Ronggo dan Genita.

Untuk membalas jasa atas keselamatan jiwanya, Bos Koko kemudian menghibahkan seluruh kekayaannya pada Daeng Baco. Sekaligus menyatakan bertukar peran dengan Daeng Baco. (bersambung)

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN