"Mulai dari penjurian hingga sosialisasi dan publish di media sosial serta website IAI. Itulah beberapa bentuk kerjasamanya Dinas PU dengan IAI," terangnya.
Alasan diadakannya road show ke kampus-kampus, kata Wendi, karena diharapkan peserta yang mendaftar nantinya, ada dari kalangan mahasiswa. Meskipun, leadernya nanti harus ber-SKA Madya.
"Jadi, dari sayembara itu, dapat menghasilkan sebuah konsep desain yang dapat dipertanggungjawabkan. Karena leadernya, telah ber-SKA dan profesional," harapnya.
Wendi juga menuturkan, standar penilaian tetap mengikuti Terms of reference (TOR) dari Dinas PU. Namun, tetap mengikuti kaidah-kaidah arsitektur yang ditetapkan IAI.
"Yang utama adalah konsep yang sesuai dengan TOR serta aturan-aturan bangunan pada umumnya. Misalnya, penempatan tangga darurat dan jalan bagi penyandang disabilitas untuk gedung berlantai banyak," tegasnya. (zl)