Gelar Aksi Demo di DPRD Sumut, Forum Orang Tua Calon Siswa TNI AD Rindam Tuntut Nina Wati Segera Ditangkap

SOROTMAKASSAR - MEDAN.

Forum Orang Tua Calon Siswa TNI AD korban penipuan oknum Nina Wati masuk TNI AD di Rindam 1/BB Pematang Siantar menggelar aksi demo menuntut agar pelaku penipuan dan penggelapan Nina Wati senilai puluhan Miliar itu segera ditangkap dan dihukum sesuai perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Selasa (11/02/2025).

Terpantau sejak pagi sekira pukul 09.00 WIB, puluhan pengunjuk rasa yang tergabung dari orang tua korban penipuan masuk TNI AD sudah mendatangi Kantor DPRD Provinsi Sumut.

Adapun massa yang tergabung dalam forum yang melakukan aksi demo itu sendiri itu adalah sekelompok orang tua yang menjadi korban penipuan masuk TNI AD dan sekelompok mahasiswa yang ikut aksi.

Terlihat pada saat melakukan aksi para pengunjuk rasa sempat menggoyang-goyang pintu gerbang Kantor DPRD Provinsi Sumut meminta Ketua DPRD Provinsi Sumut agar keluar menemui masa untuk mendengarkan aspirasi orang tua korban penipuan masuk anggota TNI AD tersebut.

Dari data yang dihimpun awak media ini adapun tuntutan para pengunjuk rasa dengan koordinator aksi Faisal Kurniawan tidak lain adalah :

1. Kami meminta segera tegakkan hukum dalam proses hukum baik di Polda maupun Pomdam terhadap oknum Nina Wati yang telah melakukan penipuan kepada kami dan anak kami dengan menggunakan oknum TNI AD dan fasilitas TNI AD yang ada di Rindam dan Kodim I/BB di saat anak-anak kami mengikuti tes masuk TNI AD.

2. Kami mohon kepada instusi TNI AD mengambil kebijakan terhadap anak-anak kami yang telah dididik dan dilatih secara militer selama tiga bulan di Rindam I/BB untuk menjadi anggota TNI AD RI.

3. Kami meminta agar seluruh uang yang menjadi kerugian kami akibat dari penipuan oknum Nina Wati ini dikembalikan secara tunai kepada kami oleh Nina Wati dengan segera dalam tempo sesingkat-singkatnya.

4. Kami meminta kepada Ketua DPRD Sumut segera menjadwalkan rapat dengar pendapat (RDP) dalam permasalahan ini dengan memangil seluruh pihak yang terkait dalam permasalahan ini untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Sebelumnya terlihat juga mahasiswa yang melakukan orasi berkata akan melakukan aksi bakar ban jika tidak ada Anggota DPRD Provinsi Sumut yang keluar menerima dan mendengar aspirasi para pengunjuk rasa dan orang tua korban.

Namun aksi bakar ban tidak terjadi sebab tidak lama berselang Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumut H. Ihwan Ritonga, SE, MM keluar dan mendengarkan aspirasi para pegunjuk rasa yang dipimpin oleh Lili Suheri, ST selaku Koordinator Lapangan.

Saat mendengarkan aspirasi pengunjuk rasa, Ketua DPRD Provinsi Sumut berjanji akan memproses atas penipuan yang mengakibatkan kerugian baik materi dan seluruh yang menjadi tuntutan pengunjuk rasa.

"Terimakasih kepada seluruh bapak dan ibu yang sudah datang ke kantor DPRD Provinsi Sumut ini. Kami akan pelajari dan memproses atas penipuan yang mengakibatkan kerugian baik materi dan seluruh yang menjadi tuntutan pengunjuk rasa," ucap Ihwan Ritonga.

Lebih lanjut, Ihwan Ritonga juga akan memastikan dilakukannya RDP bersama pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan calon siswa tersebut.

“Kita akan laksanakan segera RDP bersama pihak terkait, nanti kita atur waktunya,” pungkasnya.

Diketahui, Nina Wati tersangka kasus penipuan kembali dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Krimum) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) dengan kasus yang sama, yakni kasus penipuan.

Tidak tanggung-tanggung, Nina dilaporkan oleh 7 orang sekaligus dengan nominal kerugian hingga 40 Miliar rupiah. Laporannya telah dilayangkan pada 18 Mei 2024 lalu.

Terakhir dalam orasinya para pengunjuk rasa berjanji akan mengawal terus proses ini dan akan melakukan aksi yang lebih besar lagi jika tuntutan mereka tidak di jalankan sesuai hukum yang berlaku.

"Kami akan mengawal terus kasus ini, dan kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi jika tuntutan kami tidak di proses secara hukum," ucap Rafi Siregar dari mahasiswa.

Secara terpisah Kuasa Hukum dari Forum Orang Tua Calon Siswa TNI AD korban penipuan dan penggelapan Nina Wati masuk TNI AD di Rindam 1/BB Pematang Siantar, Dewi Latuperissa SH, meminta kepada Wakil Ketua DPRD Sumut agar segera melakukan RDP.

Lebih lanjut Dewi Latuperissa, SH juga mengatakan sudah mengirim surat kepada Presiden Prabowo, Menteri Pertahanan RI, Panglima TNI RI, Kepala Staf Angkatan Darat RI, dan Komisi 1 DPR RI.

Dalam orasinya Dewi Latuperissa, SH berharap kepada Presiden Prabowo agar memperhatikan nasib anak-anak generasi penerus bangsa yang berjuang ingin menjadi prajurit TNI menjadi pengabdi negara namun dikorbankan oleh Nina Wati.

"Tolong kepada bapak Presiden Prabowo agar memperhatikan nasib anak-anak bangsa yang ingin menjadi anggota TNI mengabdi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah ditipu oleh terduga pelaku Nina Wati," ucap Dewi Latuperissa, SH.

"Mirisnya saat dipertanyakan orangtua korban kepada pelaku Nina Wati mengatakan uang mereka sudah raib entah kemana," katanya lagi.

"Kami berharap kedepannya kejadian ini tidak akan terulang lagi sebab ini menyangkut nama baik institusi TNI dan marwah Negara Kesatuan Republik Indonesia," tandasnya kepada awak media. (Tim)

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN