SOROTMAKASSAR -- Makassar
Kolaborasi Seniman Merajut Kebersamaan yang berlangsung Senin (30/12/2019) di Gedung Kesenian Socieiteit De Harmonie Makassar (GKSdH), secara resmi dibuka Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulsel, yang diwakili Kepala Bidang Ekonomo Kreatif, Drs. Teken.
Kegiatan yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Kesenian Dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKSS) bekerjasama Program Prodi Tari Fakultas Sentratasil Universitas Negeri Makassar (UNM), di hadiri 52 orang peserta dari seniman dan komunitas. Mulai dari Sanggar Batara Gowa, Sanggar Latoa, Sanggar Salapang, Sanggar Sejati, Petta Puang, Batara Maru, Rekasi 78, Pusaka Art, Sanggar Bulang, Sanggar Anak Tetangga dan perseorangan.
Selain Kadis Kebudayaan Dan Kepariwisataan Sulsel, hadir pula Tim Jiep Centre, Jamal Andi, Pengurus Lapakss, Andi Abubakar Hamid, Yudhistira Sukatanya, Bahar Merdhu, B. Ciptoning, MSn, Rachim Kallo, Basri B. Sila, serta Ketua Lembaga Batara Maru, Haris M, SPd, MPd.
Pimpinan Produksi, Bahar Merdhu dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan program akhir tahun dari Lapakss, sesuai tema Merajut Kebersamaan.
"Dalam kolaborasi seniman, materinya berisi diskusi, workshop dan pertunjukan," ucap Bahar, seraya menambahkan, hasil diskusi dikembangkan dengan workshop berbasis seni tradisi, Jeppeng dari kelompok Batara Maru, yang didampingi, Andi Abubakar Hamid dan Basri B sila, bertujuan belajar bersama.
Melalui Kebid Ekonomi Kreatif, Drs. Teken, Kadis Kebudayaan Dan Kepariwisataan Sulsel mengatakan, Pemerintah Sulsel sangat berterimakasih kepada penggiat kegiatan, khususnya lapakss. Karena dianggap sangat cerdas dan strategis, karena akan mengerakkan kegiatan berkesenian ke depan.
"Diketahui, Sulsel mempunyai luas wilayah sekitar 47 ribu km persegi, dengan jumlah penduduk mencapai 8 juta orang. Etnisnya juga beragam, yang terkenal ada empat etnis, yaitu Toraja, Bugis, Makassar dan Mandar. Walaupun Suku Mandar secara administrasi sudah berpisah, tapi dalam seni dan budaya, masih tergabung dalam empat seni dan budaya," terangnya.
"Untuk itu, Mari dukung yang di gagas oleh lapakss. Karena kegiatan ini, ke depannya diharapkan akan terus berkembang dan bisa menyatukan kita untuk membangun kesenian di Sulsel," sambung Teken.
Lebih jauh Kabid Ekonomi Kreatif menjelaskan, kesenian ini tidak terlepas dari pengembangan pariwisata karena ada 3 A yg dikembangkan dalam kepariwisataan, yakni aksebilitas, aminitas dan atraksi.
"Pemprov kedepannya dalam mengembangkan kepariwisataan tidak lepas dari kesenian dan kebudayaan. Salah satu keseriusan pemerintah ke depannya, tahun 2020 GKSdH akan menjadi perhatian Gubernur untuk ditata kembali, sehingga kegiatan seperti ini bisa terselenggara di tahun-tahun berikutnya," pungkasnya. (rk)