SOROTMAKASSAR -- Makassar
Lounching Galeri De La Macca berlangsung sore, Kamis (01/10/2020) di Jl Borong Raya Makassar. Di hadiri yang sekaligus meresmikan Galeri De La Macca, Anggota DPD RI – anggota MPR RI, Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM, bersama Tim Senator Jiep Centre, Jamal Andi, AR. Mandasini, A. Asmar, Direktur De La Macca Goenawan Monoharto, termasuk kalangan seniman dan literasi, Yudhistira Sukatanya, Rusdin Tompo, Amir Jaya, Anwar Nasaruddin, Moch. Hasymi, Ishakim, Saharuddin, Syahrir Patakaki, Seniman Romo, Ylanwar, Dewi Ritayana, Luna Vidya, dan beberapa undangan lainnya.
Peresmian Galeri De La Macca, juga dirangkaikan pembukaan pameran foto karya-karya Goenawan Monoharto berjudul 'Terjaga Mencari Aktor di Titik Fokus'. Dan pertunjukkan Two Man Play dengan judul 'Meja Makan' (Pemain Goenawan Monoharto, dan Luna Vidya, sutradara Anchu Amar). Rangkaian acara peresmian, berisi pembacaan doa oleh Amir Jaya, Pembacaan Puisi oleh Luna Vidya dan Yulanwar, serta pemberian Hand sanitizer dan masker dari Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM, secara simbolis.
Menurut Goenawan Monoharto, Direktur De La Macca mengatakan, peletak dasar De La Macca berawal dari Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM, di tahun 2000 lalu. Saat itu, kondisi di Makassar sangat susah mencari penerbit, yang ada hanya percetakan.
"Kurun waktu 7 tahun, telah menerbitkan 400 judul buku. Dan De La Macca sudah membentuk satu penerbitan lagi, namanya Garis Khatulistiwa dan sudah menerbitkan 100 buku, kurun waktu empat tahun. Semoga ke depan De La Macca bisa menerbitkan buku hingga mencapai 1000 judul buku,” harap Goenawan yang juga Ketua IKAPI.
Sebelum memberikan sambutan, Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM secara simbolis, membagikan hand sanitizer dan masker.
Menurut Ajiep, ini merupakan galeri virtual pertama di Sulawesi Selatan. Selain secara virtual, sebaiknya bisa juga dikunjungi secara fisik jika ada yang berkesempatan untuk mengunjungi galeri ini.
"Pengelola Galeri De La Macca, sebaiknya tidak lagi menambah kata Seni. Karena galeri adalah ruang untuk melahirkan, mempertunjukkan, mengasah, memajang karya-karya seni. Jadinya Galeri De La Macca saja,” saran Ketua Lapakks, Ajiep Padindang.
Lebih jauh Ajiep Padindang bercerita, banyak pakar komunikasi bahkan pengusaha dunia, salah satunya Jack Ma (seorang pebisnis berkebangsaan Tiongkok, pendiri sekaligus chairman Eksekutif dan Alibaba Group) mengatakan, tahun 2025 dunia akan menjadi system digital. Tapi Tuhan berkehendak lain. Dengan terjadi Pandemi Covid-19 yang mulai muncul pada 22 Desember 2019 di Provinsi Huan Tiongkok dan menyebar di dunia, mendorong kehidupan digital yang tidak mampu di bendung. Mulai dari berdagang digital, belajar digital dan lain-lain.
“Siap tidak siap kita sudah menjalani dan terus menjalani apa yang disebut kehidupan digital, kehidupan dunia maya yang seakan-akan menjadi nyata. Seseuatu nyata menjadi tidak nyata menjadi sebuah kenyataan,” ungkapnya. (rk)