SOROTMAKASSAR -- Makassar.
SD Negeri Borong, sejak Desember 2018, memiliki bangunan perpustakaan sendiri. Dengan adanya fasilitas itu, murid-murid SD Negeri Borong tengah mempersiapkan peluncuran buku antologi puisi pertama mereka. Buku antologi puisi itu berjudul "Perpustakaan Baru", yang menghimpun sebanyak 100 puisi dari sekira 40 anak.

Kepala SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd kepada awak media, Selasa (16/07/2019) mengatakan, bersyukur ada karya bersama anak-anak yang akan diterbitkan dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN), 23 Juli 2019 nanti.
Apalagi ada dua buku yang diluncurkan sekaligus. Selain buku antologi puisi bersama, ada juga buku kumpulan puisi tunggal karya Riska Aulia.
"Puisi-puisi murid-murid SDN Borong itu bercerita tentang guru, sekolah, perpustakaan, buku, orangtua, alam, dan aktivitas sehari-hari. Di dalam buku itu, ada anak yang punya puisi lebih dari lima judul, tapi ada juga yang hanya menulis satu puisi," ujar Hendriti Sabir.
Sementara fasilitator ektra kurikuler (eskul) minat bakat, Rusdin Tompo menjelaskan soal judul di atas, diberi judul seperti itu karena untuk menggiatkan aktivitas literasi berbasis perpustakaan.
"Menariknya, eskul ini terus berjalan selama liburan sekolah," tambah Rusdin yang juga editor buku.
Bangunan perpustakaan di SD Negeri Borong, digunakan setiap akhir pekan anak-anak mengikuti ekskul minat bakat. Dalam peluncuran nanti, anak-anak yang ikut kegiatan ekskul minat bakat itu akan berkolaborasi dengan pendongeng, Mami Kiko.
Hendriati Sabir memberi apresiasi atas kesediaan Mami Kiko mau berbagi ilmu dan pengalaman dengan murid-muridnya. Sementara Mami Kiko juga mengaku senang bisa bersilaturrahmi dengan anak-anak di sekolah yang berada di Kecamatan Manggala, Makassar itu.
Ketika bertemu anak-anak ekskul minat bakat, Mami Kiko mengutarakan diajak oleh Rusdin Tompo, sahabatnya, untuk berkolaborasi. Katanya, dia akan membuat semacam operet tapi bukan lagu, melainkan puisi, yang idenya dari puisi anak-anak. Ketika berbincang dengan anak-anak itu, mereka menyampaikan cita-citanya. Ada yang ingin jadi ustadzah, dokter, chef, guru dan lain-lain.
"Kita semua mesti punya cita-cita supaya kita punya tujuan. Kalau kita punya cita-cita maka kita akan belajar dan semangat membaca untuk mencapai tujuan itu," kata Mami Kiko memotivasi. (rk)