SOROTMAKASSAR -- MALAYSIA,
Melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia, Tim Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UMI melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pemberian edukasi dalam menciptakan bangunan hemat energi dan pemilihan alat elektronik yang tepat untuk menghemat biaya listrik di Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kampung Baru, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (25/11/2024).
Tim dosen PKM yang melakukan kegiatan tersebut diketuai, Ir. Arinda Wahyuni, ST, M.Ars dari Program Studi (Prodi) Teknik Arsitektur UMI dengan disiplin ilmu bidang Arsitektur Hijau yang telah berpengalaman melakukan perancangan dan penilitian seputar Desain Bangunan, dan Ir. Nur Fadliah Baso, ST, MT dari Prodi Teknik Elektro UMI, serta melibatkan 2 orang mahasiswa S1.
Arinda mengungkapkan, berbeda dengan di Indonesia, biaya penggunaan listrik di negara Malaysia didasarkan dari jumlah pemakaian atau konsumsi listrik yang bersifat progresif. Artinya, semakin besar konsumsi listrik rumah tangga, semakin besar pula tarif listrik yang dibebankan. Berbeda dengan PLN yang membedakan tarif berdasarkan golongan.
"Hal ini lah yang dirasakan mitra di Malaysia yakni tingginya biaya konsumsi listrik. Maka sangat perlu dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan edukasi bagaimana meminimalisir penggunaan energi, dengan mendesain bangunan hemat energi dan pemilihan alat elektrik yang tepat," paparnya.
Menurut Arinda, pendekatan yang diberikan kepada mitra yakni memberikan edukasi dan booklet panduan tentang strategi prinsip desain bangunan hemat energi. Kemudian memberi pemahaman serta strategi yang tepat dalam memilih atat elektrik yang digunakan seperti standar-standar penggunaan alat kelistrikan pada ruangan atau alat kelistrikan lainnya.
"Melalui program ini, mitra memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai pengaturan layout atau desain bangunan yang hemat energi, yang dapat menjadi solusi untuk permasalahan penggunaan energi berlebih akibat keterbatasan lahan.
Selain itu, edukasi mengenai strategi pemilihan dan penggunaan peralatan elektronik yang efisien turut membantu mitra dalam mengurangi biaya energi yang digunakan sehari-hari, dengan memilih perangkat yang lebih hemat energi. Kami juga memberikan booklet strategi bangunan hemat energi sebagai panduan praktis bagi mitra. Booklet ini diharapkan menjadi pedoman jangka panjang bagi mitra dan target sasaran untuk mewujudkan bangunan hemat energi, sehingga dapat membantu menurunkan biaya energi dalam operasional bangunan mereka," tambahnya.
"Kegiatan inii juga memberi manfaat positif terhadap dampak lingkungan. Dengan pengurangan penggunaan energi tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan. Dengan mengedepankan efisiensi energi, mitra ikut serta dalam praktik ramah lingkungan yang sejalan dengan agenda keberlanjutan global," tutup Arinda. (*ard)