SOROTMAKASSAR -- BULUKUMBA,
Model Project Based Learning (PjBL) merupakan metode pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar untuk menemukan solusi dan penyelesaian masalah. Demikian diutarakan Ketua Tim PKM skema mandiri Universitas Muslim Indonesa (UMI), Amelya Indah Pratiwi, ST, MT, saat memberi materi pada kegiatan PKM yang berlangsung di SMK Negeri 6 Bulukumba, Jumat (27/09/2024).
Kegiatan yang dibawahi Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI ini mengikutsertakan tim dosen dari Program Studi Teknik Elektro UMI yang terdiri dari Amelya Indah Pratiwi, ST, MT selaku ketua tim, dengan anggota masing-masing, Ir. Sriwijanaka, ST, MT, Ir. Bayu Adrian Asaad, ST, MT, Dr. Hariani M. Pakka, ST., MEng, Yusran, ST, MT, dan Muhammad Azis, ST, MT.
Dalam kegiatannya, Tim PKM UMI ini membawakan judul tentang 'Penerapan Project Based Learning (PjBL) pada Mata Pelajaran di SMKN 6 Bulukumba untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa', dan diikuti peserta mulai dari Kepala UPT SMKN 6 Bulukumba, Baharuddin, S.Pd, M.M, guru, kepala laboratorium, staf administrasi serta staf akademik SMKN 6 Bulukumba.
Amelya Indah Pratiwi, ST, MT, menyatakan, pada model PjBL tersebut, proyek dirancang untuk mensimulasikan situasi dunia nyata dan membantu siswa untuk menerapkan teori yang dipelajari dalam konteks praktis. Hal ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan, seperti pemecahan masalah, kerja tim, komunikasi, berpikir kritis dan kreativitas.
"PJBL itu berfokus pada proyek nyata sebagai pusat pembelajaran yang dipilih sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. Ini juga akan mendorong siswa bekerja dalam tim untuk menyelesaikan proyek, saling belajar, dan berbagi pengetahuan, serta mampu mendorong siswa dalam penerapan teori untuk situasi praktis, mulai dari pemahaman konsep secara mendalam dan mengembangkan kemampuan analisis," jelasnya.
PBL ini penting, karena menurut Amelya, akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan teori yang dipelajari dalam proyek nyata, seperti mendesain, pengembangan sistem, hingga pengolahan data, termasuk pembelajaran yang bersifat teoritik. Kemudian akan meningkatkan kemandirian, kreativitas, dan motivasi belajar siswa. Selain itu, siswa ini akan belajar untuk menghadapi tantangan dan mencari solusi yang efektif.
Namun katanya, implementasi model PjBL ini memiliki tantangan, sehingga dibutuhkan solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Mulai dari keterbatasan waktu, maka dibutuhkan pemilihan proyek yang lebih sederhana dan fokus pada pembelajaran inti. Kemudian keterbatasan sumber daya pendukung misalnya bahan, peralatan, dan akses internet. Persoalan ini dapat diselesaikan dengan memaksimalkan sumber daya yang ada dan libatkan alumni.
"Terdapat pula tantangan lain seperti perbedaan kemampuan siswa. Ini dapat diselesaikan dengan pengajaran bentuk kelompok heterogen, berikan bimbingan diferensiasi, dan menggunakan metode pembelajaran yang beragam. Berikutnya, kurang pengalaman guru dalam penerapannya. Ini dapat diselesaikan dengan mengikuti pelatihan dan workshop, berkolaborasi dengan guru lain, dan belajar dari pengalaman pihak lain," tegasnya.
Kepala UPT SMKN 6 Bulukumba, Baharuddin, S.Pd, MM, dalam kegiatan tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada Tim PKM UMI yang telah memberikan banyak pelajaran untuk pengembangan di SMKN 6 Bulukumba.
"Saya memberi apresiasi tinggi kepada tim PKM UMI dari Prodi Teknik Elektro yang telah memberikan masukan terkait model PjBL. Sehingga diharapkan nantinya, SMKN 6 Bulukumba menjadi sekolah yang memiliki kompetensi tinggi dan lulusannya mampu bersaing di pasar kerja. Kami juga mendapat pencerahan tentang UMI sebagai lembaga pendidikan tinggi berakreditasi unggul yang memiliki kompetensi yang mumpuni. Maka, kami mengharapkan kepada pihak UMI agar mau menempatkan mahasiswa KKN-nya di sekolah kami," tegasnya. (yusran)
