Berjalan Sukses, Dosen UMI Lakukan PKM Pembuatan Digister Biogas Di Desa Manuju Gowa

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Tim Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, kembali melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional RI (RISTEK BRIN) DIKTI melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI, dengan mengusung kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Digister Biogas Kotoran Sapi, Pupuk Organik, Sanitasi Lingkungan dan Kewirausahaan, pada kelompok peternak sapi dan petani di Desa Manuju, Kabupaten Gowa. Kegiatan yang terlaksana beberapa waktu lalu itu, berjalan dengan baik dan sukses.

Tim Dosen UMI yang melaksanakan kegiatan PKM tahun anggaran 2020 ini, yakni, Ketua, Ir. Hamri, MT, dengan anggota, Dr. Ir. Iskandar Hasan, MSi, dan Mursidah, SE, MM

Menurut ketua kegiatan, Ir, Hamri, MT, kegiatan yang dilaksanakan timnya, bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi.

Selain itu, membantu menciptakan ketentraman serta kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, serta meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan (softskill dan hardskill).

Dipaparkan lanjut, kegiatan PKM yang didanai pihak RISTEK BRIN DIKTI melalui LPkM UMI, diharapkan memperoleh luaran program berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal atau prosiding. Kemudian, untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk dan sumber daya lainnya.

"Dengan PKM yang dilaksanakan maka penerapan IPTEK dimasyarakat dapat ditingkatkan. Mulai dari mekanisasi, IT dan manajemen kewirausahaan dalam rangka perbaikan tata nilai masyarakat, seperti seni budaya, social politik, keamanan dan pendidikan serta kesehatan," ungkapnya.

Ir. Hamri, MT juga mengatakan, luaran tambahan PKM ini yaitu berupa produk pupuk organik padat dan cair, hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan inovasi teknologi tepat guna dengan menggunakan biogas kotoran sapi.

Diterangkan, pemanfaatan bahan bakar biogas ini untuk menggantikan bakar bensin, tanpa menggunakan converter kit. Dan untuk rencana ke depan, dapat mengisi tabung 3 kg sehingga hasil biogas ini bisa di jual kemasyarakat dengan harga murah, sekitar Rp 10.000 pertabung.

"Sekarang ini harga gas 3 kg dikampung Rp 25000 pertabung, itupun kalau ada, kadang habis. Sehingga masyarakat dikampung-kampung tetap memakai kayu bakar untuk memasak bila gas nya habis, Demikianlah suka dukanya kalau tinggal dikampung apalagi dipelosok," imbuhnya.

Di tempat sama, salah seorang anggota tim, Dr. Ir. Iskandar Hasan, MSi, menerangkan, masyarakat di Desa Manuju diarahkan untuk memahami tentang sanitasi lingkungan, khususnya sistem alokas ternak (kandang), agar kotoran ternak tidak mencemari lingkungan.

"Dengan penyuluhan sanitasi yang dilakukan sebelumnya, saat kegiatan berlangsung, membuahkan hasil yang memuaskan. Di mana, masyarakat sudah paham akan pentingnya lingkungan yang bersih," paparnya.

Salah seorang masyarakat kelompok ternak dan petani mengatakan, ucapan terimakasih atas kegiatan yang dilakukan Tim PKM UMI di desanya.

"Kami sangat senang dengan adanya kegiatan yang dilakukan. Karena masyarakat mampu mengenal dan memahami teknologi biogas, pupuk organik, sanitasi lingkungan, dan cara berwirausaha dengan baik sehingga perekonomian kami selaku masyarakat, makin meningkat," pungkasnya. (zl)

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN