SOROTMAKASSAR -- Takalar.
Guna mengembangkan potensi ekonomi pengrajin gerabah di Kampung Sandi, Desa Pallantikang, Kecamatan Pattalssang, Kabupaten Takalar, Tim Dosen Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar, yang diketuai Ir. R. Reny Murniati, MT, dengan angggota, Amina H. Umar, SKom, MT, telah melaksanakan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan menerapkan alat pembakar gerabah ber-Bahan Bakar Gas (BBG). Senin (10/08/2020) kemarin.
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini merupakan hibah Kementrian Ristek-Dikti (sekarang, Kemendikbud) tahun 2020, yang bekerjasama dengan Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar.
Mengusung judul PKM, 'Industri Kreatifitas Gerabah Di Kampung Sandi Kecamatan Pattalassang Takalar', Tim Dosen Unsa Makassar berupaya mengembangkan potensi ekonomi pengrajin gerabah di Kampung Sandi Desa Pallantikang, Kecamatan Pattalssang, Kabupaten Takalar, dengan pembuatan dan penerapan alat pembakar gerabah menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG).
Selaku Ketua Tim, Ir. R. Reny Murniati, MT, mengatakan, sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan PKM yang dilaksanakannya yakni, produksi dan kualitas gerabah makin baik, karena menggunakan sistim ruang tungku tertutup dan lebih cepat matang.
"Ini karena, energi panas LPG, jauh lebih tinggi dibanding memanfaatkan kayu bakar yang selama ini digunakan masyarakat. Biasanya dengan kayu bakar, waktu pembakaran sekitar 30 menit, untuk mencapai temperatur sekitar 180 derajad Celcius. Tapi dengan menggunakan alat yang diterapkan, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit," paparnya.
Lebih jauh Reni menuturkan, ke depan, timnya akan melanjutkan program tersebut dengan pelatihan mengenai seni dan variasi, termasuk pelatihan manajemen pemasaran kerajinan gerabah.
"Sehingga pemasaran produksi gerabah dari desa ini, semakin luas dan mampu menjangkau seluruh pelosok tanah air, bahkan ke mancanegara," harapnya.
.
Di tempat yang sama, mitra kelompo pengrajin Gerabah 'Naga Mas' yang dikoordinir oleh Halima Dg. Tommi, memberi respon yang sangat positif, dan menyambut baik inovasi dari tim PKM Unsa Makassar ini.
Salah seorang anggota kelompok pengrajin, Dg. Bombong, mengucapkan terima kasih atas ide dan bantuan dari tim PKM Unsa Makassar, dalam membantu pengrajin mengatasi masalah yang dihadapi selama ini. (zl)
