Tokoh Senior Golkar Sulsel Marah Mendengar Taufan Pawe Lecehkan Ketua DPRD Sulsel

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Muhammad Roem, tokoh senior Golkar Sulsel, mantan Bupati Sinjai dan juga mantan Ketua DPRD Sulsel, marah mendengar Taufan Pawe Ketua DPD Golkar Sulsel melecehkan Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari di acara pelantikan pengurus DPD I Golkar Sulsel di Hotel Port Point Makassar, Kamis kemarin.

“Taufan Pawe jangan lihat Andi Inanya yang mungkin dianggap saingan di Pilgub akan datang. Tapi lihat jabatan Andi Ina selaku Ketua DPRD Sulsel, yang di aturan baku keprotokoleran wajib duduk berdampingan Gubernur atau Forkopimda. Terus di acara pelantikan kemarin Taufan Pawe biarkan Andi Ina duduk di bagian belakang jauh dari kursi dan meja Gubernur dan Forkompinda serta tamu kehormatan Golkar,” kata Muhammad Roem.

Kak Roem panggilan akrab M Roem, mengaku mendengar cerita dari kader-kader Golkar yang hadir di pelantikan dan mengkonfirmasi langsung ke Andi Ina. Roem menyesalkan pengurus Golkar yang senior-senior seperti Marzuki Waden, Lakama Wiyaka dan Rahman Pina melakukan pembiaran pelecehan terhadap Ketua DPRD itu.

“Taufan Pawe ini wajib diingatkan atau ditegur oleh DPP Golkar. Karena ajudan Andi Ina yang membawa kursi Andi Ina ke deretan Forkopimda, ditegur oleh Taufan dan bilang biarkan saja Andi Ina duduk di situ (di bagian belakang),” kata Roem seraya menegaskan Taufan Pawe tidak mungkin tidak tahu keprotokoleran.

Andi Ina yang dihubungi mengaku tidak masalah dirinya duduk bersama isteri Taufan Pawe jauh dari kursi dan meja koleganya sesama Forkopimda Sulsel dan tamu kehormatan Partai Golkar.

“Yang masalah jabatan saya. Apapun Ketua DPRD Sulsel, Wakil Rakyat. Rakyat yang diatasnamakan Partai Golkar diatasnamakan Pak Taufan Pawe memimpin Golkar dan akan dilantik. Sehingga kalau saya dikatakan dilecehkan, sesungguhnya yang melecehkan saya itu, sedang melecehkan rakyat, Rakyat Sulsel. Melecehkan Golkar, karena saya wakil Golkar di DPRD yang kebetulan dipercaya jadi Ketua DPRD Sulsel,” kata Andi Ina seraya meminta hal ini tidak dibesar-besarkan, karena Pak Taufan Pawe dan teman-teman di DPD Golkar Sulsel, tidak tahu aturan keprotokoleran.

Tetapi Andi Ina mengaku malu menjawab pertanyaan anggota Forkopimda, kenapa Ibu Ketua duduk di belakang. “Soalnya atas perintah Pak Taufan Pawe melalui Lakama Wiyaka, saya wajib menghadirkan Pangdam, Kapolda, Kajati dan Gubernur Sulsel di acara pelantikan. Alhamdulillah Pangdam lagi di Jakarta saya telpon minta hadir, beliau bersedia hadir dengan meninggalkan tugas pentingnya di Jakarta. Demikian Kapolda dan Gubernur. Terus giliran acara pelantikan di gelar, saya tidak ada duduk di samping mereka,” ungkap Andi Ina lalu menceritakan kalau ajudannya telah berinisiatif menyiapkan kursi di deretan tamu kehormatan, tetapi oleh Taufan Pawe ditegur, dan bilang biarkan saja dia duduk di situ bersama isterinya.

Lakama Wiyaka yang dihubungi, mengaku kalau Andi Ina Ketua DPRD Sulsel duduk berdekatan dengan Forkopimda dan tamu kehormatan Golkar. “Cuma memang di meja berbeda. Ibu Andi Ina di meja tersendiri bersama isteri Pak Taufan Pawe,” kata Lakama seraya membantah kalau Andi Ina Ketua DPRD Sulsel dilecehkan.

Sementarai itu, M Roem semakin besar keinginannya untuk pindah ke Nasdem bersama sejumlah kader potensial Golkar. “Saya ini bersahabat dengan Pak Surya Paloh dan Pak RMS, karena kami lama sama-sama di Golkar. Jadi kapan saja saya dan bersama teman mau pindah bisa. Lihat saja anak saya di Nasdem kan,” jawab Roem kemudian mengemukakan persoalan di DPD Golkar Sulsel, seperti yang dikatakan Mulawarman di tulisannya “Golkar Bahaya Laten Sulsel”. (hs)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN