SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HUMANIKOM) Fisip Unismuh Makassar periode 2018-2019 kini dipimpin oleh Muhammad Idul Adhar.
Cowok yang satu ini, memilih lanjut studi ilmu komunikasi karena impian masa kecilnya ingin jadi seorang jurnalis profesional mengikuti jejak ayahnya, Arief Djasar yang di masanya adalah wartawan senior Harian Pedoman Rakyat Makassar.
Kepada media Selasa (09/07/2019) Idul Adhar menegaskan, memilih ilmu komunikasi karena jurusan yang sangat dibutuhkan pada semua lini kehidupan dan pekerjaan.
Selain itu jurusan komunikasi ini merupakan disiplin ilmu sesuai dengan basic yang terdapat dalam diri saya. "Keingintahuan saya memilih ilmu komunikasi dengan memilih konsentrasi jurnalistik," tutur mahasiswa angkatan 2016 ini.
"Sosok wartawan handal dan profesional yang tidak gentar dan takut-takut dalam melacak serta melakukan investigasi berita walaupun berita itu berupa kasus besar," ungkap putra pasangan M. Arif Djasar dan Hj. A. Mardiyana Ibrahim, SE.
Kerja-kerja wartawan senantiasa diperhadapkan dengan tantangan serta bekerja dibawah tekanan waktu, itu salah satu daya tariknya. Selain itu wartawan juga setiap saat menyampaikan pesan dan berita kepada masyarakat.
Daya tarik lainnya dan pesona sosok wartawan terlihat lebih indah ketika mengambil gambar, menulis hingga memilih kata-kata yang menarik bagi masyarakat.
Jadi wartawan adalah impian yang hendak dicapai selain jadi jurnalis dia juga bercita-cita membuka usaha percetakan, konveksi, sablon dan bordir.
Ogi nama panggilan akrab Idul Adhar, lahir di Ujung Pandang 18 April 1997. Tamat SD Unggulan Toddopuli Makassar 2009. Lulus SMPN 33 Makassar 2012 dan tamat SMK 2 Makassar 2015, kemudian ke Prodi Komunikasi Unismuh Makassar 2016.
Pengalaman organisasi saat sekolah di SMK aktif di OSIS sebagai Ketua Bela Negara 2013-2014. Dan Purna Paskibraka Indonesia Kota Makassar sebagai anggota pada tahun 2013-2018.
Saat ini aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Humanikom) sebagai Ketua Umum periode 2018-2019.
Strategi ditempuh membagi waktu antara kampus dengan organisasi lewat cara memahami skala prioritas apa yang dianggap lebih penting dan mendesak dikedepankannya.
Akan tetapi perlu mengetahui secara mendasar tujuan menggapai cita-cita orang tua, yaitu menyelesaikan perkuliahan tepat waktu agar cepat masuk dalam persaingan pasar kerja. (Santi Nawanti)
