SOROTMAKASSAR -- MAKASSAR,
Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel mengadakan kegiatan workshop Pengembangan PTK Kompetensi Berbasis Guru untuk Guru SMA/SMA/SMK/SLB yang berlangsung mulai 30 November - 02 Desember 2023 di Hotel Santika Jl. Sultan Hasanuddin No. 40 Makassar. Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel yang diwakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 (Maros – Makassar Utara), Asqar SE MM, Kamis (30/11/2023) pagi.
Asqar mengatakan, setiap guru haruslah berbenah dan terus meningkatkan kemampuan literasi. Selain itu, apabila guru memiliki kemampuan mentranfer ilmu, maka murid akan lebih percaya diri dan memiliki kompetensi sesuai minat bakatnya.
"Maka, sangat diharapkan kepada guru untuk mendalami penulisan karya ilmiah. Ikutilah kegiatan dan syukuri kemampuan yang dimiliki demi peningkatan kemampuan murid," tegas Asqar.
Risfayanti Muin, SS yang juga Anggota Komisi E DPRD Provinsi Sulsel dari Fraksi PDIP, saat membawakan materi bertema 'Urgensi Menulis Karya Ilmiah Bagi Para Guru dalam Mengembangkan Kompetensi' mengungkapkan, alasan guru menulis karya ilmiah didasarkan beberapa faktor seperti untuk memperoleh angka kredit untuk kenaikan jabatan, perolehan angka untuk uji sertifikasikah, atau memang bersungguh-sungguh untuk peningkatan profesionalismenya.
"Peran guru sebagai ilmuwan, berkewajiban tidak hanya menyampaikan pengetahuan yang dimiliki kepada muridnya. Akan tetapi juga berkewajiban mengembangkan pengetahuan itu dan terus menerus memupuk pengetahuan yang dimilikinya. Dengan kata lain, guru berkewajiban untuk membangun tradisi dan budaya ilmiah," tegasnya.
Menurut Risfayanti, berdasarkan UU No 14 tahun 2005, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Kemudian, guru harus memiliki kompetensi agar mampu mendidik siswanya dengan baik.
"Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Berkaitan dengan ini, maka sesuai dengan Permendiknas 18 Tahun 2007, guru dituntun untuk memiliki kompetensi meneliti dan menulis karya ilmiah, baik berupa modul, buku maupun karya ilmiah," imbuhnya.
Dia melanjutkan, tulisan ilmiah itu didasari hasil pengamatan, peninjauan, atau penelitian dalam bidang tertentu, yang disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa, dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Dengan menulis, akan mendatangkan banyak manfaat. Mulai dari mengasah kecerdasan, mengembangkan daya imajinasi, menumbuhkan keberanian, hingga mendorong kemauan dan kemampuan mencari informasi," pungkasnya.
Selain Risfayanti, tampil pula pemateri lain yaitu Idwar Anwar, SS, MHum (Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Peranananya dalam Peningkatan Kompetensi Guru), DR. Suriadi Mappangara, MHum (Menemukan dan Mengembangkan Ide, Membangun Kerangka Tulisan dan Langkahlangkah Menulis Karya Ilmiah), dan Zulkarnain Hamson, MSi (Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah)
Pemateri sekaligus pendamping kegiatan, Idwar Anwar mengungkapkan, setiap artikel ilmiah yang dibuat oleh peserta akan diterbitkan dalam bentuk buku setebal seribu halaman. Buku ini akan menjadi buku yang memuat tulisan dari guru SMA di Makassar.
"Buku ini nantinya berisi artikel terkait dunia pendidikan dari sudut pandang berbagai bidang ilmu. Buku ini akan ber-ISBN dan didaftarkan untuk mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)/Surat Pencatatan Ciptaan dari Kementerian Hukum dan HAM. Kami juga akan melakukan pendampingan kepada peserta hingga tulisan perserta rampung dan siap diterbitkan," tutupnya. (zl)