Inilah Tiga Hal Utama Dari Turnamen Petanque Se Sulawesi Di Akhir Tahun 2021

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Turnamen Petanque Se Sulawesi menjadi kegiatan akhir tahun 2021 yang dilaksanakan Phinisi Petanque Club, Siang tadi Resmi digelar Di Lapangan Petanque FIK UNM Makassar, Selasa (28/12/2021).

Event tersebut berlangsung dari 27 - 29 Desember 2021, diikuti beberapa kabupaten di Sulsel diantaranya, Kota Makassar (beberapa Club Petanque), Kabupaten Pangkep, Kota Parepare, Kabupaten Soppeng, Palopo, serta dari Provinsi Sulbar dan Sulteng.

Dihadapan Wakil Dekan I, Ketua Phinis Petanque Club, Sekretaris Fopi Kota Makassar, Pengurus Fopi Sulsel, tamu dari Nunukan Arkas Vidy, P.Hd (politeknik Negeri Nunukan - Kaltara), para coach dan dosen FIK UNM serta peserta turnamen 1, Ketua Panitia, Muh. Syafril S.Pd, dalam laporannya menyatakan, ada 171 tim yang mengikuti turnamen ini.

"Tim tersebut terbagi dalam singel putra 48 tim, singel putri 33 tim, doubel open 48 tim, dan doubel eksekutif 32 tim," paparnya.

Wakil Dekan I FIK, Dr. H. Syahruddin M.Kes, mewakili Dekan FIK mengatakan, ada 3 (tiga) hal utama yang diperoleh dalam turnamen kali ini. Pertama, membangun silaturahmi. Kedua, implikasi dari silaturahmi yaitu persaudaraan, dan Ketiga, moment terbaik untuk memperlihatkan prestasi sebagai upaya masuk seleksi tingkat nasional.

"Satu boka (bola kayu) sejuta keluarga," kata Syahruddin WD 1 menutup sambutannya dengan motto Petanque.

Selanjutnya, Ketua Phinisi Petanque Club, Amirullah Abduh M.Ed, Phd, yang juga sebagai sponsor terlaksananya turnamen, membuka secara resmi Turnamen Phinisi Petanque Se Sulawesi.

Di Delapan Besar, PSC Tumbang

Usai pembukaan turnamen, lanjutan pertandingan yang sejak kemarin (27/12/2021) telah berlangsung babak penyisihan dari 4 kategori. Termasuk kategori doubel eksekutif.

Petanque Smaga Club Makassar (PSC) yang mengirimkan 10 tim, hanya mampu meloloskan dua tim ke babak 16 besar. Masing-masing dari Group E pasangan Rachim Kallo - Mariah Saipul (juara group) dan H. Rivai Mana - H. Bustam di group D (runner-up grup). Sedangkan satu pasangan lainnya, Asraruddin - Nurhadijah B, tidak bisa melanjutkan ke babak berikutnya, karena di group C, mereka kalah selisih bola dari tim lainnya.

Di 16 besar terjadi PSC vs PSC (Rachim Kallo - Mariah melawan H. Rivai Mana - H. Bustam).

"Peccena (disayangkan) kenapa antara mereka sesama PSC dipertemukan. Pasti mi satu ji nanti yang lolos ke babak selanjutnya," kata salah satu suporter PSC.

Meski tim PSC ini saling berhadapan, keseruan tetap terjadi. Bahkan ketegangan memuncak saat posisi skor sementara 9 - 9.

Lemparan bosi (bola besi) terakhir Rachim Kallo, masib mampu mendekatkan boka (bola kayu) secara bersamaan masih mendekat dua bosi di boka.

H. Bustam sebagai pelempar terakhir, yang masih memiliki 3 bosi, melihat posisi bosi lawan yang sudah berada di dekat boka, akhirnya melemparkan bosinya ke arah bosi lawan. Apa yang terjadi? Lemparan H. Bustam tepat mengenai boka hingga terpental keluar area lapangan.

Arbit bangkit dari tempatnya, dan mempertanyakan sisa bosi ternyata masih ada 2 bosi. Sesuai aturan Petanque, jika boka keluar area sementara pelempar terakhir masih memiliki bosi, maka sisa bosi itu jadi hitungan poin. Pertandingan pun akhirnya dimenangkan, H. Rivai Mana - H. Bustam dengan skor 11 - 9.

Di babak delapan besar, PSC hanya menyisakan satu tim. Pada sore menjelang magrib, pertandingan dilanjutkan. PSC (H. Rivai Mana - Bustam) ditantang Tim Morowali Sulteng. Pertandingan itu akhirnya dimenangkan Tim Morowali Sulteng dengan skor 11 -9. (rk)

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN