Tayang 29 November, "Namamu Kata Pertamaku", akan Kuras Emosi Penonton

SOROTMAKASSAR -- Makassar

Setelah film baco'becce yang melibatkan beberapa artis selegram dan artis stand Up comedy ditayangkan, rumah produksi Paramedia Film, kembali akan meliris film terbarunya yang berjudul Namamu Kata Pertamaku. Film tersebut di bintangi Adipati Dolken, Rania Putrisari, serta melibatkan artis-artis Makassar, rencananya akan mulai tayang tanggal 29 November 2018 mendatang di bioskop.

Menurut Rere Art2tonic, selaku sutradara, filmnya tersebut akan menyuguhkan kisah yang sanggup menggugah dan menguras emosi penontonnya. Selain itu, ending yang disuguhkan, akan membuat penonton terkejut karena dikemas sehingga tidak dapat tertebak.

"Film ini seperti berhenti tiba-tiba, saat emosi kita memuncak. Maka setelahnya, akan butuh beberapa waktu untuk membuang emosi. Yang pasti, akan sangat mengejutkan pada bagian endingnya," tambahnya Rere.

Suasana pembuatan film "Namamu Kata Pertamaku"

Dilanjutkan Rere, bagi beberapa orang yang telah menyaksikan finishing film tersebut menyatakan, untuk satu jam pertama, film itu unik tapi masih normal-normal saja. Selanjutnya, pada 15 menit terakhir, akan benar-benar klimaks.

"Emosi benar-banar pada puncaknya. Ini yang bikin kepikiran berhari-hari, dan susah untuk tidur. Semua yang telah menonton, bilang begitu," terangnya.

Pemain film Namamu Kata Pertamaku, Adipati Dolken dan Rania Putrisari di lokasi syuting

Rere sedikit mengulas tentang film Namamu Kata Pertamaku. Diceritakan, seorang lelaki bisu (Adipati Dolken) melakukan perjalanan menuju Toraja untuk berobat, agar bisa berbicara. Mengapa Toraja? Karena di sana ada ritual Manene, yang mana orang sudah mati pun bisa dibuat berjalan, apa lagi kalau hanya bisu seperti dirinya, pastilah bisa disembuhkan.

Namun di tengah perjalanan si bisu ketinggalan bis saat singgah di rumah makan. Semua barang-barangnya terbawa oleh bis tersebut. Jadilah si bisu hidup gelandangan di pasar desa. Yunus (Bogel Apriansyah) seorang pengurus masjid, lantas menolong si bisu dan memberinya tempat untuk menginap di masjid. si bisu lalu manjadi akrab dengan majelis taklim di masjid tersebut, yang salah satunya anggotanya adalah Nila (Rania Putrisari).

Tekad si bisu yang kuat untuk tetap ke Toraja dan sembuh dari kebisuannya, membuat Nila merasa iba dan memberi perhatian lebih. Situasi ini justru membuat si bisu jatuh cinta. Namun pada akhirnya keadaan menjelaskan, iba bukanlah cinta, si bisu pun sakit hati. Dan perasaan sakit hati inilah yang mengantarkan si bisu benar-benar dapat berbicara. (ht)

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN