Komentar Tersisa dari Pertunjukan 'Ko'pi Mana' Karya Jamal Gentayangan

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Konsep Jamal Gentayangan dalam pertunjukan 'Ko'pi Mana' di Pesta Petta Puang lalu, menggabungkan beberapa elemen dari kesenian. Unsur musik, tari, seni rupa, dan budaya menjadi sebuah kolaborasi Multi Interaksi.

Rotuah Magdalena, seorang perupa handal, keikutsertaannya sebagai surprise bagi dirinya, karena bisa ambil bagian berkolaborasi. Begitupun terhadap diri dari sosok penari Andi Marwiah Palaloi.

Hal ini masih menyimpan tanggapan dari beberapa penonton, entah itu polemik, sanjungan, tergantung interpretasinya ? Berikut komentar yang dirangkum media ini.

Aliem Basri, seorang penyair dan guru ini punya opini tentang pertunjukan 'Ko'pi Mana'. Menurutnya, di akhir pertunjukan sempat dirinya berkata kepada kreator atau komposernya, jika itu dimaknai sebagai musik atau pertunjukan apalah kita menamakannya ?

"Saya tidak lihat Jamal di atas panggung ?," ujarnya. Kalimat ini bermakna ganda, bisa jasmani, juga bisa rohaniah. Terserah, tapi secara sederhana, tagihan dirinya sudah dipaparkannya di awal tulisan ini, yakni kemampuan atau kekuatan Jamal ada pada vokal dan itu dirinya.

Yang dicarinya adalah 'kegentayangan' Jamal kepada pengembaraannya berkolaborasi dengan berbagai variasi budaya melalui komposisi vokal yang setiap daerah memiliki keunikan. Jadi terakhir masih ada pertanyaan yang tersisa, "Ko'pi Mana Jamal ?".

Hal yang berbeda ditanggapi DR. Arifin Manggau, seorang Musisi dan Dosen UNM yang mengatakan, masalahnya dalam komposisi musik yang Jamal garap itu, tidak tergambar hal yang dimaksudkan diatas. Tidak ada capaian penikmat malam itu memahami apa yang dia perbuat Jamal jika dihubungkan dengan karya yang hadir dipanggung.

Mestinya gambarkan dulu dong secara komposisi musik yang diharapkan lalu bisa seenaknya menerjemahkan karyanya. Ibarat 'kebudayaan mau di bawa kemana', lantas dimana aspek musikal yg mereka tuangkan tentang itu. Justru yang banyak di tuangkan klise-klise kebudayaan yang bukan sebuah keterwakilan.

Sementara Komposer Jamal Gentayagan saat diminta tanggapannya berdalih, pertunjukan 'Ko'pi Mana' adalah tawaran dari segala aspek atau unsur kesenian. Tidak bisa dicap cuma musik saja. Konsep Soundscape dan minimalis adalah konsep yang penuh dengan tawaran-tawaran baru dari aspek imajinatif. (rk)

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN