Jamal Gentayangan : Pemda Seharusnya Tidak Jadikan Seniman 'Tukang Minta-minta'

Oleh : Rachim Kallo (Bagian 2 - Habis)

Di tulisan bagian pertama, Jamal Gentayangan sang Konseptor Kolaborasi Multi Interaksi di Pesta Petta Puang, angkat bicara soal konsep 'Ko'pi Mana'. Kali ini, Musisi dan Dosen Intitut Kesenian Jakarta (IKJ) itu dalam kutipan wawancara dengan media ini, mengungkapkan liku-liku keikutsertaan dalam gawe Pesta Petta Puang. Apa alasan yang mendasari sehingga acara tersebut, begitu penting baginya ?

Awalnya saya tidak tertarik. Lalu saya menyimak dari ucapan teman-teman soal Petta Puang. Bahwa kali ini ditampilkan juara Petta Puang di tingkat nasional dalam ajang Festival Teater. Dan digarap oleh Bahar Merdhu (penulis dan sutradara) salah seorang sutradara yang sangat diperhitungkan di Komunitas pulau jawa.

Alasan pertama, saya melihatnya bahwa ada nilai 'jual'. Kalau saya tidak ikut gabung, apa kata teman-teman di komunitas itu. Saya orang Sulawesi Selatan yang berdomisili di Jawa. Itulah pertimbangan pertama saya untuk ikutserta berpartisipasi di acara Pesta Petta Puang.

Jamal Gentayangan (Musisi dan Dosen IKJ).

Saya lalu menyampaikan ke Ketua Tim Sukses, Aco Zulsapri, bahwa saya mau datang ke Makassar untuk berpartisipasi di acara Pesta Petta Puang. Silahkan jual tiketnya dan tidak usah bayar pertunjukan Kolaborasi Multi Interaksi yang saya bawa nanti. Saya janji akan datangkan kawan-kawan dari Jakarta, Kabupaten Selayar, Labuan Bajo (NTT) untuk pentas di Pesta Petta Puang.

Alasan kedua, seharusnya pemerintah di daerah ini tidak lagi menjadikan seniman itu “tukang minta-minta”. Tapi seharusnya justeru membantu menyiapkan dana-dana abadi. Kalau di Jakarta contohnya, pemerintah daerah sudah menyiapkan dana abadi per wilayah. Misalnya Jakarta Timur, ada berapa ratus juta disiapkan pemda, dan setiap seniman mengajukan kegiatan, langsung dikasih. Karena sudah diplotkan anggarannya.

Nah, kalau disini, Sulawesi Selatan dan khususnya Majassar apa ? Kasihan Petta Puang atau seniman lain yang kreatif. Mereka di skala nasional dihargai karyanya, tetapi kenapa di daerahnya sendiri mereka tidak dihargai, dan bahkan terkesan dibiarkan menjadi 'tukang minta-minta' ?

Alasan-alasan inilah yang mengundang keprihatinan dan tekad bulat dari seorang Jamal Gentayangan, Dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ) program Strata Satu dan Pasca Sarjana serta Universitas Terbuka, untuk ikut ambil bagian dalam hajatan Pesta Petta Puang. Bravo Jamal !!!

 

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN