SOROTMAKASSAR -- Makassar
Sejak 20 Februari 2019, atau telah delapan bulan, Arifuddin, menjabat sebagai Kepala Rumah Penyimpanan Barang Hasil Sitaan dan Rampasan Negara (Rupbahsan) Kelas l Makassar.
Sebelumnya, bapak dua orang anak ini, mengisi jabatan Kepala Rutan di Raha, selama 2 tahun 8 bulan.
Arifuddin, semenjak kecil memang sudah memiliki ketertarikan pada dunia hukum. Ia mengungkapkan, dirinya merupakan lulusan sekolah akademi ilmu permasyarakatan.
Diungkapkan, untuk di wilayah Sulsel, Rupbahsan Kelas I Makassar, menjadi pusat barang sitaan.
"Dari 24 kabupaten yang ada, Rupbahsan Kelas I Makassar yang menjadi pusat. Di sini lah barang-barang sitaan dan rampasan disimpan setelah melewati proses hukum," kata Arifuddin.
Lebih lanjut, fungsi Rupbahsan adalah tempat menyimpan barang sitaan, dari kepolisian, penutut umum, kejaksaan dan pengadilan. Sedangkan, terdakwanya akan diinapkan di rutan setelah melalui tahapan hukum.
Ia menyebutkan, barang yang tersimpan di Rupbahsan, akan dijaga dan dipelihara dengan baik. Barang tersebut, nantinya akan dikembalikan dalam keadaan utuh ke pemiliknya, setelah menyelesaikan masa hukuman.
"Meski kita lakukan perawatan tetap, kita juga melihat kondisi barangnya. Contohnya, bila barang telah rusak ketika masuk, kita akan tetap jaga. Namun tidak mungkin kembali pada keadaan baik," ungkapnya.
Suami Nurmala ini menjelaskan, pihak Rupbahsan menyediakan tim. Mulai dari pencatat kondisi barang, sampai ke tim pemeliharaan. Apabila terjadi, tuntutan terhadap barang, dirinya bisa mempertanggung jawabkannya.
Sedang untuk barang rampasan, tetap akan diadakan pemusnahan. Kegiatannya pun bekerjasama pihak eksekutor seperti jaksa dan pengadilan, selaku saksi saat barang tersebut dimusnakan.
"Selain pemusnahan ada juga pelelangan yang hasilnya akan masuk pada kas negara. Seperti barang sitaan berupa roda dua dan empat," ujar anak ke 4 dari 6 bersaudara ini. (ht)
