MUI Makassar Minta Jurnalis Jadi Garda Terdepan Edukasi Masyarakat Terkait Hoax Covid-19

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar Anregurutta Dr. KH Baharuddin AS menaruh harapan besar kepada pengelola media mainstrem yang selama ini menjalankan tugas jurnalistik secara profesional dan sudah dibekali etika pemuatan berita, dapat menjadi garda terdepan di dalam mengedukasi masyarakat yang kini tengah diserbu informasi dan berita-berita hoax, terutama terkait dengan informasi virus Corona yang kini belum ada tanda-tanda bakal berakhir.

“Kita harapkan media dapat mengedukasi masyarakat mendapatkan berita-berita atau informasi yang memang sudah terkonfirmasi kebenarannya dan layak untuk diketahui masyarakat,” pinta KH Baharuddin.

Harapan besar Kiai Baharuddin tersebut dikemukakan ketika memberikan sambutan pada pembukaan dialog publik dengan tema “Edukasi Media di Era Pandemi Covid-19” yang digelar Komisi Kominfo MUI Makasar, menghadirkan nara sumber Nur Thamzil Thahir (Pemimpin Redaksi Harian Tribun Timur/Tribun Batam), Dr. Sakka Pati, SH, MH (Akademisi dan Tim Covid-19 Unhas), dan Dr. Firdaus Muhammad, M.Ag (Ketua Komisi Kominfo MUI Makassar) dengan moderator H. Jurlan Em Sahoas, di Hotel Grand Asia, Sabtu (11/07/2020).

Menurut Kiai Baharuddin, kecepatan media saat ini sama dengan kecepatan internet. Saking cepatnya maka hanya dua kemungkinannya bisa terjadi apakah informasi itu berdasarkan fakta atau mengandung hoax. Maka sangat penting bagi pengelola media untuk mengkemas berita yang akan dipublikasi sehingga terhindar dari hoax sekaligus dapat memberikan edukasi kepada masyarakat menghindari informasi yang diperolehnya melalui media sosial.

Thamzil Thahir dalam pembahasannya mengatakan, wartawan dalam menuliskan beritanya selalu menggunakan mata kepala sebagai ukuran pertama, yaitu apa yang dilihat itulah fakta yang paling akurat, lalu kemudian pendengaran. Sama dalam meriwayatkan hadis dimana para ahli hadis menggunakan kesahihan hadisnya yang paling tinggi apabila dia melihat sendiri Rasulullah mengucapkannya baru pada level berikutnya yaitu telinga atau pendengaran.

“Jadi sesungguhnya pekerjaan wartawan itu di dalam menyajikan berita sama halnya dengan ahli agama, selalu mendahulukan fakta yang terkonfirmasi lebih dahulu dalam istilah agama “fatabayyanu” baru kita sebarkan,” ungkap alumni IAIN Solo Jawa Tengah.

Terkait dengan edukasi media terhadap masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19 lanjut Thamzil, wartawan yang bekerja di media cetak, elektronik, digital, dan termasuk yang sudah dilengkapi online dan medsos, sudah pasti tidak akan memberitakan sebuah informasi yang dapat menggelisahkan masyarakat.

“Terutama informasi yang hanya sumbernya didengar saja. Telinga itu ibaratnya keranjang sampah, yang benar maupun yang mengandung kebohongan akan tertampung semua. Segala yang dilihat saja dengan mata atau katakanlah fakta jika ingin dimuat harus dikonfirmasi terlebih dahulu kepada bersangkutan, terlebih lagi jika berita itu memunculkan kontraversial,” ungkap alumni Pesantren DDI Mangkoso ini sembari mengambil contoh data Covid-19 yang diupayakan selalu terupdate dari sumber utamanya.

Dr. Sakka Pati, SH,MH yang tampil pada giliran kedua mengingatkan, hendaknya masyarakat memiliki kesadaran bahwa wabah ini hanya bisa diatasi apabila semua pihak disiplin melaksanakan protokoler kesehatan Covid-19. Akhir-akhir ini banyak diberitakan dokter, guru besar Unhas dan tenaga media rumah sakit yang terpapar menunjukkan bahwa virus ini menulari siapa saja tanpa memandang bulu apa statusnya.

“Banyaknya guru besar terutama di Unhas terpapar karena merekalah yang selama ini bersentuhan langsung dengan pasien, minimal punya anak dokter yang bertugas sebagai anggota gugus tim Covid-19 yang mungkin sepulang di rumah pakaian yang dikenakan tersentuh virus,” ungkapnya.

Diskusi publik berakhir dengan sesi tanya jawab yang cukup menarik dimanfaatkan peserta yang berasal dari berbagai media cetak, elektronik, digital, dan media online di daerah ini. Mereka berkesempatan melakukan konfirmasi informasi yang banyak ditayangkan media sosial yang sangat meresahkan masyarakat. (*)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN