SOROTMAKASSAR -- Semarang.
Kapolri Jenderal Pol Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D beserta Ketua Umum Bhayangkari, Ny. Tri Tito Karnavian menghadiri Wisuda dan Penutupan Pendidikan Taruna Akademi Kepolisian Tingkat IV Angkatan 50 Batalyon Wicaksana Adhimanggala di Auditorium Cendrawasih, Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jumat (05/07/2019).
Dalam kegiatan tersebut Kapolri didampingi Kabaintelkam Polri Komjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, M.Si, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Drs Arief Sulistyanto beserta Pejabat Utama Mabes Polri, Pejabat Utama Lemdiklat Polri dan Pejabat Utama Akpol, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Drs. Muhammad Iqbal, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Dr. H. Rycko Amelza, M.Si, dan Pejabat Utama Polda Jawa Tengah.
Selain itu turut hadir Danjen Akademi TNI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia, S.Sos, Sestama Lemhanas RI Komjen Pol Drs. M. Iriawan, SH, MM, dan para orang tua wisudawan.
Setibanya di Akpol pukul 07.00 WIB, Kapolri beserta Ketum Bhayangkari disambut dengan tradisi penyambutan di Gerbang Tanggon Kosala oleh Gubernur Akpol dan para Taruna.
Kegiatan diawali dengan orasi Ilmiah oleh Prof Dr. Paulus Israwan Setyoko, MS dengan tema "Melalui pendidikan vokasi, Akpol siap mewujudkan perwira Polri yang promoter dan mampu menghadapi perkembangan lingkungan strategis serta teknologi dalam era revolusi industri 4.0 menuju society 5.0 guna mengawal cita-cita bangsa".
Pada kesempatan tersebut Kapolri juga memberikan penghargaan dan medali kepada wisudawan yang terbaik antara lain :
1. Peraih Lulusan Adhi Makayasa - Muhammad Idris.
2. Peraih Penghargaan Ati Tanggon - Muhammad Idris.
3. Peraih Penghargaan Ati Tanggap - Neo Aditya Kuntar.
4. Peraih penghargaan Ati Tangkas - Harri Putra Makmur.
5. Peraih Penghargaan Ati Trengginas - M.Ilham Haqqani.
Dalam amanatnya Kapolri menyampaikan, saat ini Polri telah melahirkan 306 Perwira yang memiliki intelektual dan sarjana terapan sebagai penerus Polri.
Indonesia merupakan negara yang besar dan kaya, perbedaan yang ada membuat rentan negara kita terjadi konflik, sehingga perlu manajemen konflik. Diharapkan dengan gelar sarjana terapan yang dimiliki tidak hanya melekat tetapi mampu diaplikasikan sebagai leader dan pengambil keputusan dalam menangani permasalahan kamtibmas di masyarakat.
Dalam rangka membangun kapasitas, saya ingin adik-adik ini belajar di luar negeri, Karena dengan belajar di luar negeri akan mendapatkan ilmu, kultur dan jaringan/kawan dengan pola berpikir sama, yang dimana nantinya akan membawa perubahan kultural bagi Polri dan menjadi agent of change.
Kapolri juga berpesan kepada wisudawan agar tetap mengejar prestasi baik formal maupun Informal. Tetapi jangan mengejar gelarnya saja karena yang utama adalah menjadi anggota Polri yang berintelektual dan berpengetahuan tinggi, memiliki power, follower dan konsep.
Hal ini penting untuk diri sendiri, karena pada masa kedepan suasana kerja sangat kompetitif. Adik-adik akan bersaing dengan teman seangkatannya sendiri dan senior. Polri saat ini menghadapi massa piramida dimana semakin keatas semakin mengkerucut, jumlah perbandingan yang ingin menjadi jenderal dengan yang pensiun sangat sedikit.
Sehingga jika menginginkan kemenangan maka harus mempunyai nilai plus atau kelebihan dan prestasi yang baik.
Adapun jumlah Capaja Akademi Kepolisian yang melaksanakan wisuda sebanyak 306 orang yang terdiri dari 256 Taruna dan 50 Taruni.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pengucapan janji sarjana dan Kapolri meninggalkan tempat dengan prosesi. (leodepari)