SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam XIV Hasanuddin mengukir prestasi sebagai kampus yang berdaya saing di bidang kesehatan dengan terpilihnya program studi D-III Kebidanan Akbid Pelamonia menjadi Center of Excellence bersama dengan 5 (lima) Perguruan Tinggi di Indonesia lainnya.
Lima Perguruan Tinggi itu, yakni Program Studi Bidan Profesi Universitas Airlangga Surabaya, D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta, D-III Kebidanan Poktekkes Kemenkes Tanjung Karang, dan D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jayapura.
Recognisi/pengakuan Kampus Akbid Pelamonia sebagai Center of Excellence melewati proses seleksi yang ketat oleh Tim Penilai dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, United Nations Population Fund (UNFPA), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND).
Kepala Kesehatan Kolonel Ckm dr. Soni Endro Cahyo W menyampaikan, pencapaian prestasi tersebut akan menjadi tambahan semangat bagi seluruh pengurus dan civitas akademika Akbid Pelamonia untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.
"Kita juga akan terus mendorong program studi yang lain di kampus ini untuk dapat meraih prestasi yang serupa, dan saya yakin dengan dukungan para dosen yang mampu bekerja secara cerdas, tuntas, dan ikhlas, tanpa mengabaikan kultur disiplin, hal ini akan dapat kita raih," tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Penerangan Kodam Kolonel Inf Maskun Nafik, SH membenarkan prestasi yang telah diraih oleh Akbid Pelamonia Kesdam XIV Hasanuddin, Kamis (27/06/2019).
"Informasi tentang Recognisi Program Studi D-III Kebidanan Akbid Pelamonia sebagai Center of Excellence didasarkan Surat dari Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan tertanggal 29 Mei 2019 dengan nomor DP.02.01/02/04165/2019," terang Maskun.
"Adapun tindak lanjut recognisi Center of Excellence (CoE), Akbid Pelamonia akan melaksanakan tahapan-tahapan implementasi CoE yang akan didampingi oleh Badan PPSDM Kesehatan bekerjasama dengan UNFPA/United Nations Population Fund, IBI/Ikatan Bidan Indonesia dan AIPKIND/Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia," pungkasnya. (ht)
