Guru SDN KoSamJa Buat Buku Pengalaman PJJ Selama Pandemi Covid-19

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Guru-guru di SD Negeri Kompleks Sambung Jawa (KoSamJa) yang beralamat di Jl. Baji Gau 1 Makassar, menyelenggarakan pelatihan menulis buku, Rabu lalu (08/07/2020), yang didasari dari pengalaman pembelajaran jarak jauh (PJJ), yang berlangsung selama pandemi Covid-19.

Hadir di acara itu, Kepala Sekolah, Fahmawati, SPd, Narasumber sekaligus editor buku, Rusdin Tompo, dan guru-guru SDN KoSamJa.

Fahmawati mengatakan ke awak media, di sela-sela Pelatihan Menulis, pihaknya terus mendorong gurunya agar berani menuangkan pikiran, perasaan dan gagasannya dalam bentuk buku. Walaupun dia mengakui, dirinya pun berproses bersama guru-gurunya itu, agar bisa busa menghasilkan karya buku.

"Jadi nanti guru-guru kami akan menulis pengalamannya memberikan pembelajaran secara daring selama pandemi Covid-19," katanya.

"Tulisan dari para guru selama murid-murid dirumahkan sehingga dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) itu akan dikumpul jadi satu bunga rampai. Ada banyak kisah dan cerita yang menunjukkan dedikasi para guru sebagai pendidik," sambung Fahmawati.

Pada saat pelatihan, Rusdin Tompo, yang memang merupakan penulis dan editor buku itu lebih banyak berbagi pengalaman dan memberi kiat praktis. Ia juga memberi motivasi agar guru tak ragu menulis, termasuk menulis buku. Ia meyakini ada banyak pengalaman, pembelajaran dan pandangan-pandangan guru yang sangat layak ditulis dan dibukukan.

Sri wahyuningsih Naim, SPd, dalam sesi tanya jawab mengajukan pertanyaan, bagaimana kalau tulisannya baru sedikit ditulis dan kemudian tersimpan begitu saja? Menurut Rusdin, tulisan belum jadi atau setengah jadi, tetap masih bisa dilanjutkan. Tulisan-tulisan seperti itu anggap saja sebagai modal, tabungan, atau bahan dasar untuk dikembangkan jadi tulisan.

Lain lagi yang ditanyakan Iswati, SPd, ibu guru yang suka bernyanyi ini bertanya, apakah jika seseorang mampu menulis kosakata yang banyak maka ia berpotensi menjadi penulis? Rusdin Tompo menjelaskan, memiliki perbendaharan kata yang banyak bisa jadi awal bagi seseorang untuk bisa menulis. Karena dengan banyak stok kata maka tentu saat menulis dia tidak kesulitan membuat kalimat atau punya banyak pilihan diksi.

Pelatihan dengan kelas kecil ini rupanya cukup interaktif. Peserta tampaknya berupaya mendapatkan tips praktis dari narasumber yang sudah menulis dan menjadi editor puluhan buku dengan ragam genre itu. Salah satu yang juga didiskusikan, yakni cara mengatasi kemandekan saat menulis.

"Bagaimana cara mengatasi moody saat menulis," tanya Irwan Ali, SPd, guru kelas IVB yang ikut dalam pelatihan hari itu.

Rusdin Tompo kemudian berbagi pengalaman cara mengatasi semangat menulis yang drop. Katanya, ia biasa membaca tulisan-tulisan pendek dan ringan, yang habis sekali baca, seperti puisi atau artikel. Selain itu, ia biasa juga me-refresh diri dengan jalan-jalan ke toko buku atau bersilaturahmi dengan temannya di warkop atau kafe sembari berdiskusi tentang kepenulisan dan perbukuan.

"Tentu masing-masing orang punya cara sendiri untuk men-treatment dirinya agar kembali semangat menulis," pungkas mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan itu.(rk)

 

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN