SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Makassar, bertekad pada Tahun Ajaran 2020.2, total mahasiswa yang bertransaksi mencapai sebanyak 9000 orang.
Tahun Akademik 2019 lalu, total mahasiswa 6.800 orang, dengan mahasiswa baru tahun 2019, berjumlah 1400 orang. Demikian disampaikan, Direktur UPBJJ-UT Makassar, Drs. Hasanuddin, MSi, kepada media usai acara, Penyamaan Persepsi Pelaksanaan Tutorial Tatap Muka (TTM) 2020.1, di Kantor UPBJJ-UT Makassar, Jl. Monginsidi Baru No. 07 Makassar, Sabtu (14/3/2020) lalu.
Dijelaskan, dengan target angka itu, pihaknya optimis dapat mencapainya, dengan kerjasama semua civitas akademika kampus dan stake holder lainnya.
"Sosialisasi kampus UT kepada generasi milenial dengan mendatangi SLTA di beberapa kota dan kabupaten se-Sulsel, di Pinrang, Parepare dan Sidrap, Makasaar dan lainnya mendapat respon sangat luar biasa," kata pria kelahiran Bone 1968 ini.
Dilanjutkan, awalnya Kampus UT di kalangan milenial belum terlalu dikenal dan populer. Tapi dengan sosialisasi yang gencar dilakukan tiga tahun terakhir lewat media massa, media sosial, dan berkunjung ke sekolah SLTA serta stakholder lainnya, secara perlahan UT mulai dikenal dan menjadi salah satu pilihan lanjut studi.
"Terbukti dua tahun terakhir, mahasiswa UT sudah mulai banyak dari kalangan generasi milenial yang baru selesai jenjang pendidikan di SLTA. Karena, setiap kali UT sosialisasi di kalangan milenial dan berkunjung ke SLTA, respon yang diperoleh cukup besar," tandasnya.
Hasanuddin menerangkan, dosen disini adalah modul pembelajaran yang diberikan kepada semua mahasiswa yang dipakai untuk melakukan pembelajaran mandiri, dan dibantu tenaga tutor secara online dan tatap muka. Inovasi teknologi pembelajaran UT yang mulai hadir selaku Universitas Negeri sejak 1984, secara kontinyu dilakukan. Kini, digitalisasi pembelajaran sedang diterapkan sebagai upaya beradaptasi dengan tuntutan zaman kekinian.
"Selain sosialisasi ke SLTA pihak kampus UT telah memperluas kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah dan swasta untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia pada instansinya," paparnya. (yahya/red)