Kapolres Gowa Identifikasi Sejumlah Penyelewengan Dalam Proses Penyaluran Bansos BPNT

SOROTMAKASSAR -- Gowa.

Jajaran Polres Gowa menggelar simulasi skema penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dari pemerintah ke masyarakat prasejahtera, Senin (11/02/2019) pagi tadi.

Simulasi yang digelar di halaman kantor Polres Gowa ini, dipimpin langsung Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, SIK, MSi dan diikuti oleh para pejabat utama, perwira, brigadir dan ASN Polres Gowa.

Dalam simulasi ini, Kapolres melibatkan langsung sejumlah personilnya untuk bertindak sebagai keluarga penerima manfaat, serta pendamping, dan pihak aparat pemerintahan.

“Jadi, Bansos BPNT ini diberikan dalam bentuk kartu kombo ke masing-masing keluarga penerima manfaat setiap bulannya, sebanyak Rp 110.000 /bulan, yang akan diganti dengan beras 10kg dan telur 6 biji,” jelas Shinto.

Kapolres Gowa Identifikasi Sejumlah Penyelewengan Dalam Proses Penyaluran Bansos BPNT

Pada simulasi ini, Kapolres juga mengidentifikasi sejumlah penyelewengan yang dapat terjadi dalam proses penyaluran Bansos BPNT ini, diantaranya terjadi penerimaan BPNT yang dikoordinir oleh oknum tertentu.

Selain itu, Kapolres juga mengidentifikasi pembelanjaan BPNT dapat berpotensi diselewengkan, dimana pembelanjaannya tidak dilakukan di e-warung yang telah ditentukan, melainkan di warung saudara/keluarga/kerabatnya, sehingga diindikasi terjadi penyelewengan dengan motif ekonomi.

“Selain dua hal itu, jatah BPNT yang diterima keluarga penerima manfaat juga berpotensi diselewengkan oleh oknum tertentu. Untuk itu, saya minta kepada seluruh personil dapat mengawasi dengan ketat proses penyaluran BPNT ini,” tambah Shinto.

Kapolres juga meminta jajarannya untuk dapat mengawasi dengan ketat penyerahan Bansos ini, yang diduga dapat diwarnai intimidasi untuk kepentingan politik, yang meminta dukungan untuk paslon tertentu.

“Kita harus pastikan penyaluran Bansos BPNT ini dapat berjalan lancar, sesuai peruntukannya, dan tepat sasaran, sehingga potensi kecurangan yang diduga bisa terjadi dapat dicegah,” tegas Shinto Silitonga.

Para personil pun diminta dapat mensosialisasikan ke masyarakat hal-hal yang terkait Bansos BPNT ini, mulai dari jumlah dana yang diterima hingga perbedaan dana antara yang satu dengan yang lain.

Adapun pendamping yang bertugas dalam penyaluran Bansos BNPT ini berbeda orangnya dengan pendamping Bansos PKH. (*vgw)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN