SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Hari ke-3 penyelenggaraan Pesta Petta Puang, Minggu (31/03/2019) malam, dimeriahkan pertunjukan teater berjudul "Petta Puang Tidak Lucu Lagi" yang digelar di Teater Tertutup Gedung Kesenian Societeit De Harmonie (GKSDH) Makassar.
di padati penonton malam pertama dari tiga malam Pertunjukan Teater Petta Puang (PP) Tidak Lucu Lagi.
Dalam pementasan teater "Petta PuangTidak Lucu lagi" berdurasi 60.18 menit, penonton yang berjubel memadati arena pertunjukan dihibur aksi para pemain diantaranya Jamal Kalam, Yudhi Soppeng, Aan, Idris Pace, Anda, Ratu Yussy dan pemain lainnya.
Naskah cerita dan karya Sutradara Bahar Merdhu ini mampu mengundang penasaran penontonnya. Ada apa ? Kenapa Petta Puang tidak mau bicara ?
Sebelum pementasan dimulai, sinopsis "Petta Puang Tidak Lucu Lagi" dibacakan. Seperti kutipan sinopsis berikut ini. Hiruk pikuk politik yang kita dengar, yang kita tafsir, yang kita omongkan, inilah yang malam ini coba kami gambarkan di atas panggung ini.
Hasil pantauan media ini setelah menyaksikan pementasan "Petta Puang Tidak Lucu Lagi", bukan karena dia sakit sampai anaknya Andi Adong mengambil jalan pintas dan meminta sanro (dukun) untuk menyembuhkan Pettanya.
Bukan juga sahabatnya Puang Rasyid, Haji Beddu dan Sapile yang merencanakan membentuk koperasi dan merencanakan menjual tanah.
Bukan pula kehadiran wartawan perang yang berniat mewawancarai Petta Puang yang santer karena tidak mau makan dan minum, apalagi melucu.
Pun Polisi yang datang ke tempatnya untuk mempertanyakan Izin Keramaian karena hadirnya masyarakat, penjual asongan, pengamen, petugas PDAM, bencong, dan warga disekitar rumahnya.
Juga kehadiran gadis penjual Apang Bugis, sampai menerka Petta Puang kecewa dalam pencalonannya Mau Jadi Walikota.
Ternyata, diakhir cerita Petta Puang mulai membuka rahasianya. Katanya, kenapa saya tidak mau bicara, kenapa saya marah hanya duduk diam tidak mau makan–minum, apalagi saya mau melucu ?
Itu karena kabar berita yang tidak menyenangkan, isu-isu bahwa saya Petta Puang katanya tidak lucu lagi. Jawaban saya karena kalianlah yang lucu. (rk)
Hari ke-3 penyelenggaraan Pesta Petta Puang, Minggu (31/03/2019) malam, dimeriahkan pertunjukan teater berjudul "Petta Puang Tidak Lucu Lagi" yang digelar di Teater Tertutup Gedung Kesenian Societeit De Harmonie (GKSDH) Makassar.
di padati penonton malam pertama dari tiga malam Pertunjukan Teater Petta Puang (PP) Tidak Lucu Lagi.
Dalam pementasan teater "Petta PuangTidak Lucu lagi" berdurasi 60.18 menit, penonton yang berjubel memadati arena pertunjukan dihibur aksi para pemain diantaranya Jamal Kalam, Yudhi Soppeng, Aan, Idris Pace, Anda, Ratu Yussy dan pemain lainnya.
Naskah cerita dan karya Sutradara Bahar Merdhu ini mampu mengundang penasaran penontonnya. Ada apa ? Kenapa Petta Puang tidak mau bicara ?
Sebelum pementasan dimulai, sinopsis "Petta Puang Tidak Lucu Lagi" dibacakan. Seperti kutipan sinopsis berikut ini. Hiruk pikuk politik yang kita dengar, yang kita tafsir, yang kita omongkan, inilah yang malam ini coba kami gambarkan di atas panggung ini.
Hasil pantauan media ini setelah menyaksikan pementasan "Petta Puang Tidak Lucu Lagi", bukan karena dia sakit sampai anaknya Andi Adong mengambil jalan pintas dan meminta sanro (dukun) untuk menyembuhkan Pettanya.
Bukan juga sahabatnya Puang Rasyid, Haji Beddu dan Sapile yang merencanakan membentuk koperasi dan merencanakan menjual tanah.
Bukan pula kehadiran wartawan perang yang berniat mewawancarai Petta Puang yang santer karena tidak mau makan dan minum, apalagi melucu.
Pun Polisi yang datang ke tempatnya untuk mempertanyakan Izin Keramaian karena hadirnya masyarakat, penjual asongan, pengamen, petugas PDAM, bencong, dan warga disekitar rumahnya.
Juga kehadiran gadis penjual Apang Bugis, sampai menerka Petta Puang kecewa dalam pencalonannya Mau Jadi Walikota.
Ternyata, diakhir cerita Petta Puang mulai membuka rahasianya. Katanya, kenapa saya tidak mau bicara, kenapa saya marah hanya duduk diam tidak mau makan–minum, apalagi saya mau melucu ?
Itu karena kabar berita yang tidak menyenangkan, isu-isu bahwa saya Petta Puang katanya tidak lucu lagi. Jawaban saya karena kalianlah yang lucu. (rk)
