SOROTMAKASSAR -- Maros.
Memperingati Hari Anti Korupsi dan Hak Asasi Manusia Internasional, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Perwakilan Maros menggelar aksi unjuk rasa di 4 (empat) lokasi berbeda di Kabupaten Maros, Senin (10/12/2018) mulai pagi hingga sore.
Aksi demo di 4 titik yang dipimpin Jenderal Lapangan, Jufriadi Juma dan Koordinator Mimbar, Misbah, dimulai pukul 11.05 Wita di depan Kantor Bupati Kabupaten Maros, kemudian 13.10 Wita di depan Kantor Kejaksaan Negeri Maros, lalu pukul 14.05 Wita di depan Kantor DPRD Maros, dan terakhir pukul 15.37 Wita di Mapolres Maros.
Sebelum bergerak ke-4 titik aksi, massa pengunjuk rasa berkumpul di Sekretariat HPPMI Maros di Jln Jenderal Sudirman, Kelurahan Alliritengae, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros. Mereka selanjutnya bergerak ke titik-titik aksi dengan membawa alat pengeras suara, 4 lembar bendera HMI dan 3 lembar spanduk warna putih dengan bertuliskan sejumlah kritikan dan tuntutan.
Di depan kantor Bupati Maros, massa pendemo menutup setengah badan jalan dengan membakar ban bekas dan melakukan orasi secara bergantian. Dalam orasinya, mahasisw a mendesak Polres Maros dan Kejari Maros segera mengusut tuntas kasus-kasus korupsi di Kabupaten Maros. Mereka juga meminta Bupati Maros menandatangani Petisi Maros Anti Korupsi yang telah disiapkan mahasiswa.
Sekitar pukul 11.50 Wita, Staf Ahli Bupati Maros, H. Sulaiman Samad, S.STP, MSi menemui pengunjuk rasa untuk menerima aspirasinya. Namun mahasiswa menolak dan mendesak kehadiran Bupati Maros. Tak lama kemudian, pendemo masuk ke teras kantor melakukan lagi orasi dan meminta para ASN Sekretariat Daerah untuk ikut menandatangani petisi, sambil menunggu kedatangan Bupati Maros.
Massa melanjutkan perjalanan menuju Kantor Kejaksaan Negeri Maros. Pengunjuk rasa juga membakar ban bekas di depan Kantor Kejari Maros dan menahan sebuah mobil kontainer 10 roda bernomor polisi DD 8977 KZ yang dijadikan sebagai panggung orasi. Dan pukul 13.40 Wita massa diterima Kasi Intel Kejari Maros, M. Adib Adam, SH, MH yang mewakili Kajari Maros.
Kepada para pendemo, Adib Adam menyatakan pada siang ini pihaknya akan mengeluarkan Press Release terkait kinerja Kejari Maros dalam menangani kasus-kasus korupsi di Kabupaten Maros, baik telah diselesaikan maupun yang sementara berjalan. Usai memberikan penjelasan, Kasi Intel bersama Kasi Pidum dan para jaksa di Kejari Maros.
Dari Kejari Maros, mahasiswa bergeser ke Kantor DPRD Maros sekitar pukul 14.05 Wita dan melakukan aksi yang sama. Mereka kemudian diterima Komisi I, H. Muh. Arsyad (Fraksi PDIP) dan H. Mampawa (Fraksi Gerindra). Kedua wakil rakyat ini menyatakan sangat mendukung pemberantasan korupsi di Kabupaten Maros, dan selanjutnya membubuhkan tanda tangannya di petisi yang dibawa mahasiswa.
Setelah sholat Azhar, sekitar pukul15.30 Wita para pendemo melanjutkan aksinya di Mapolres Maros menyampaikan tuntutan yang sama dan meminta Kapolres menandatangani petisi. Dan pukul 15.50 Wita Kapolres Maros berkenan menemui massa lalu memberikan penjelasan penanganan sejumlah kasus korupsi di Maros dan dilanjutkan penandatanganan petisi serta pengucapan Deklarasi Pemilu Damai oleh mahasiswa yang bernaung dalam HMI Perwakilan Maros.
Aksi demo di 4 titik dalam wilayah hukum Kabupaten Maros ini baru berakhir pukul 16.15 Wita. Meski sempat menimbulkan kemacetan total di jalan poros Maros-Makassar ini, namun aksi demo berjalan lancar dengan pengawalan sejumlah personil Polres Maros dan Polsek Turikale. Pengawalan dipimpin Wakapolres Maros Kompol H. Muh. Amin didampingi Kapolsek Turikale Kompol Agussalim dan Kasat Sabhara AKP Anton. (im/jw)
