SOROTMAKASSAR, SULSEL - Sejumlah figur yang mulai muncul sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara (Torut) Sulawesi Selatan masih orang lama yang berasal dari jaringan politik lama dengan segmentasi massa yang berbeda-beda.
Masyarakat Bumi Pongtiku julukan Kabupaten Toraja Utara, menginginkan figur sederhana yakni, Yohanis Bassang Bupati Torut petahana sosok ideal dalam “pesta” pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024, mendatang.
Sejumlah figur dari pelbagai latar belakangan yang akhir-akhir mengemuka sebagai bakal calon yang bakal ambil bagian dalam “pesta” demokrasi ini," sebut pengacara kondang Pither Ponda Barani kepada media ini via whatsapp, Jumat 22 Maret 2023.
Para figur yang bakal tampil diantaranya, Wakil Bupati Torut, Sekretaris Persatuan Masyarakat Toraja Indonesia.
Dikatakannya, Pilkada Toraja Utara penting dari segi electoral votes (suara pemilih). Apalagi sebagai daerah peraih suara partai Golkar yang di pimpinnya sebanyak 7 kursi di DPRD Torut dan 2 kursi untuk DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, bisa jadi modal politik di Pilkada.
Pither Ponda Barani menuturkan bahwa, menyoal siapa yang akan menjadi kawan dan lawan petahana, menurutnya, dilihat dari model pembilahan politik massa di akar rumput Bumi Pongtiku bergantung pada pengorganisasian elite. “Sulit menemukan reaksi politik massa yang bekerja secara otonom tanpa kontrol elite,” terangnya.
Bahkan, dari nama-nama elite yang muncul, sebagian besar masih orang lama yang berasal dari jaringan politik lama dengan segmentasi massa yang berbeda-beda. “Soalnya, elit manapun akan selalu bersentuhan dengan basis politik petahana yang sudah mengakar. Sulit untuk tidak membicarakan politik Torut di luar jejaring politik petahana,” ucapnya.
Masing-masing elite, lanjut dia, yang disebutkan sebagai bakal calon Pilkada Toraja Utara tersebut, punya basis massa yang terbatas. “Ada basis namun terbatas dan cenderung terfragmentasi (terpecah-pecah) berdasarkan segmentasi (bagian), wilayah. Sosok yang berasal dari petahana masih punya jejaring politik yang kuat secara ideologis, bahkan klientelis,” tambah mantan korwil Toraja, Enrekang DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan.
Bahkan, lanjut dia, bila ada calon di luar jaringan politik petahana, harus mampu menjahit setiap pemilih dari segmen wilayah yang berbeda-beda.
(Yustus)
