SOROTMAKASSAR -- Maros.
Sejumlah kelompok buruh yang tergabung dalam wadah Gabungan Serikat Buruh Nusantara (GSBN), Selasa (12/02/2019) pagi sekitar pukul 10.50 Wita, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Maros.
Aksi yang dipimpin Ketua GSBN, Asnawati, SH dan Koordinator Lapangan, Ari Mustari melakukan orasi yang meminta Pemkab Maros turun melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan Pergudangan 88 Kecamatan Marusu.
Menurut massa pengunjuk rasa, diduga banyak perusahaan-perusahaan di kawasan Pergudangan 88 yang melakukan pelanggaran, baik pelanggaran dari segi perizinan maupun pelanggaran masalah ketenagakerjaan.
Sekitar pukul 11.10 Wita massa pengunjuk rasa diterima oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans), Ferdyansyah di Ruang Baruga A untuk menyampaikan aspirasi dari kelompok buruh GSBN.
Saat pertemuan sedang berlangsung, tiba-tiba terjadi aksi perdebatan dan perselisihan antara kelompok massa GSBN dengan pengurus kelompok buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Maros, namun dapat diamankan oleh aparat kepolisian dan Sat Pol PP.
Keributan antara kelompok buruh GSBN yang dipimpin Ari Mustari dengan kelompok buruh SPSI Maros yang diketuai Aswar, dikarenakan pihak SPSI Maros telah menyelesaikan masalahnya namun Ari Mustari tetap mau melaksanakan aksi.
Akibatnya pihak SPSI Maros, Aswar bersama tiga anggotanya merasa tersinggung dan berniat membubarkan aksi tersebut tapi terjadi bentrokan dengan massa GSBN yang cepat diamankan petugas keamanan dari Polres Maros.
Kadisnakertrans Maros, Ferdyansyah dalam tanggapannya terhadap aksi tersebut mengemukakan, aspirasi dari kelompok buruh GSBN akan disampaikan kepada Bupati Maros karena melibatkan beberapa SPKD dalam hal pengawasan dan pemeriksaan perusahaan di kawasan Pergudangan 88.
Usai aksi unjuk rasa, massa dari GSBN dan SPSI Maros membubarkan diri dengan pengawalan ketat Patko dan Patmor Sat Lantas, Sat Sabhara serta Sat Intelkam Polres Maros sampai di batas kota. (im/jw)
