SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Tidak hanya di kota Watampone, Kabupaten Bone sebagai tempat acara puncak peringatan Hari Juang Kartika ke 73 tahun 2018 untuk wilayah Kodam yang dihadiri petinggi Sulsel diantaranya Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi, SIp, MSi bersama Wagub Sulsel Ir. Andi Sudirman Suleman, Ketua DPRD Provinsi Sulsel Muh. Roem, Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Drs. Adnas, MSi dan Bupati Bone Dr. H. Andi Fashar Mahdin Padjalangi, MSi serta pejabat lainnya.
Namun peringatan HUT TNI AD ini juga dilaksanakan di seluruh satuan-satuan jajaran Kodam XIV Hasanuddin termasuk di lingkungan Makodam sendiri dan yang bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kepala Staf Kodam XIV Hasanuddin Brigjen TNI Budi Sulistijono, berlangsung di Lapangan Upacara Makodam XIV Hasanuddin Jln Urip Sumoharjo Km-7 Makassar, Sabtu (15/12/2018).
Dalam amanat Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa yang dibacakan oleh Kasdam, selaku generasi penerus, kita wajib menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan rakyat tersebut sebagai pendorong pengabdian kita dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks serta dinamis.
Hal ini selaras dengan tema peringatan hari jadi Angkatan Darat ini, 'TNI Angkatan Darat Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat'. Oleh karenanya sangat tepat merepresentasikan komitmen prajurit TNI AD dalam mengemban amanat perjuangan rakyat untuk membela kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Sebelumnya Brigjen Budi membacakan kutipan amanat dari Panglima Besar Jenderal Soedirman untuk diwarisi dan dijadikan pedoman oleh generasi muda TNI AD dalam dharma bakti dan pengabdiannya kepada ibu pertiwi serta untuk memantapkan langkah bersama guna mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, modern dan profesional.
Berikut kutipan lengkap amanat Jenderal Soedirman:
Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasadku, Tetapi Jiwaku yang dilindungi benteng Merah Putih akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang kuhadapi.
Tentara bukan merupakan suatu kalangan diluar masyarakat, bukan suatu kasta yang berdiri diatas masyarakat. Tentara hanya mempunyai kewajiban satu ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya, sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini. Lagipula sebagai Tentara disiplin harus dipegang teguh. Tunduk kepada pimpinan atasannya, dengan iklas mengerjakan kewajibannya. tunduk kepada perintah pimpinannya. Inilah merupakan kekuatan dari suatu tentara.
Kamu sekalian telah bersumpah bersama-sama rakyat seluruhnya, akan mempertahankan kedaulatan negara republik kita dengan segenap harta benda dengan jiwa raga, jangan sekali-kali diantara tentara kita, ada yang menyalahi janji menjadi penghianat nusa, bangsa, dan agama. Harus kamu senantiasa ingat, bahwa tiap-tiap perjuangan tentu memakan korban tetapi kamu sekalian telah bersumpah, ikhlas mati sebagai kesuma bangsa.
Meskipun kamu dapat dilatih jasmani yang sehebat-hebatnya, tidak akan berguna jika kamu mempunyai sifat menyerah, tentara akan timbul dan tenggelam bersama-sama negara.
Anak-anakku Tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi prajurit yang berideologi yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran Tanah Airmu.
Percayalah dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan diatas himpunan runtuhan ribuan jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga. Berjuang terus, Insya Allah, Tuhan melindungi perjuangan suci kita.
Janji sudah kita dengungkan, tekad sudah kita tanamkan, semua ini tidak akan bermanfaat bagi tanah air kita, apabila janji dan tekad ini tidak kita amalkan dengan amalan yang nyata". (ht)