Oleh : Miguel Dharmadjie, ST, CPS®, CCDd® (Penyuluh Agama Buddha Non PNS Provinsi Sulsel & Penyuluh Informasi Publik)
PEMBIMBING Masyarakat (Pembimas) Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan kegiatan "Dialog Kerukunan Intern Umat Buddha" di Meeting Room Lantai 1, Lynt Hotel, Makassar, Sabtu (16/10/2021).
Kegiatan dialog yang bertujuan untuk meningkatkan kerukunan dan kerja sama lembaga keagamaan Buddha ini diikuti 40 orang peserta utusan berbagai klenteng/vihara/cetiya dan organisasi Buddhis se-Kota Makassar.
Pembukaan kegiatan bertema "Melalui Dialog Kerukunan Intern Umat Buddha, Kita Perkuat Persatuan dan Kerjasama Antar Umat Buddha" dilakukan Pembimas Buddha Sulsel, Pandhit Amanvijaya, S.Ag, MM, M.Pd.B.
Pembimas Buddha Sulsel mengatakan, keberagaman di Indonesia merupakan sebuah anugerah yang menjadi sumber kekuatan bagi bangsa ini untuk maju dan berkembang.
Karenanya, keberagaman yang ada menjadi kesempatan untuk dapat saling mengenal, memahami, mengerti dan bekerja sama antara komponen masyarakat yang satu dengan komponen masyarakat lainnya.
Agar negara aman, kehidupan masyarakat kondusif dan pembangunan dapat berjalan dengan baik, maka Trilogi Kerukunan Umat Beragama, yaitu : kerukunan intern umat beragama, antar umat beragama dan antar umat beragama dengan Pemerintah harus dijaga dengan baik.
Kegiatan dialog intern umat Buddha merupakan salah satu cara mewujudkan kerukunan intern umat Buddha. Untuk itu, para pengurus lembaga keagamaan Buddha diharapkan dapat saling menghargai dan menghormati keberagaman yang ada di internal umat Buddha.
"Melalui dialog kerukunan intern umat Buddha, mari kita jadikan momentum untuk memperkuat persatuan dan kerjasama antar umat Buddha," pesan Pembimas Buddha.
Acara pembukaan dihadiri Ketua Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha (LPTG) Provinsi Sulsel, Miguel Dharmadjie, ST, CPS®, CCDd®, Olivia Meliani Kwandou selaku salah seorang moderator, dan Ketua Panitia Sulis Widiantoko, SE.
Dalam kegiatan yang berlangsung sehari dengan menerapkan protokol kesehatan ini, para peserta memperoleh materi : "Peran Tokoh Agama sebagai Agen Kerukunan" (Rohaniwan Buddha, YM. Bhikkhu Dhammamitto Thera), "Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Kerukunan Beragama" (Pengurus FKUB Kota Makassar, Hasdy, S.Si, M.Si), dan "Empat Pilar Kebangsaan dan Tri Kerukunan Umat Beragama" (Penyuluh Agama Buddha Non PNS Provinsi Sulsel & Penyuluh Informasi Publik, Miguel Dharmadjie, ST, CPS®, CCDd®). (*)