SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Pernyataan Kadir Halid soal tindakannya mengeluarkan Bendahara DPD Golkar Sulsel, Rusdin Abdullah (Rudal) dan isterinya, Andi Debbie Purnamasari Rusdin, dari grup WhatsApp DPD Partai Golkar Sulsel, menuai kritikan dan kecaman.
Seperti diketahui, setelah mengeluarkan Rusdin Abdullah dan isterinya dari grup WA termaksud, Kadir Halid dalam suatu pernyataannya mengemukakan jika dirinya yang membuat grup WA DPD Partai Golkar Sulsel dan menjadi admin grup sehingga boleh mengeluarkan orang kalau tidak sependapat dengannya.
Menyikapi pernyataan Kadir Halid tersebut, Juru Bicara (Jubir) Rusdin Abdullah, Hamzah Abdullah, Senin (24/06/2019) melontarkan kecaman pedasnya. Menurutnya, pernyataan seperti itu tidak sepantasnya dikeluarkan oleh seorang elit pimpinan partai.
Hamzah Abdullah yang juga Wakil Sekretaris DPD II Partai Golkar Makassar, menilai apa yang dikemukakan Kadir Halid tentang alasannya mengeluarkan Rusdin Abdullah dan isterinya dari grup WA DPD Partai Golkar Sulsel, itu merupakan sebuah pernyataan arogan dan diktator.
"Kalau ada elit pimpinan partai yang bicara bahwa saya yang buat grup WhatsApp partai, saya adminnya, dan saya bebas kasih masuk dan keluarkan orang, ini merupakan sebuah pernyataan arogan dan diktator. Dengan hal-hal sekecil ini saja dia sudah kalap," ujar Hamzah.
"Kenapa tidak sekalian katakan, saya yang punya partai, dan yang lain cuma numpang. Elit pimpinan partai sebaiknya menjadi pengayom dan teladan bagi kader-kader partai. Berdiskusi dengan pimpinan diktator seperti Kadir Halid, sama saja kita diskusi dengan cara pemimpin primitif. Sepertinya Kadir Halid tidak cocok dengan demokrasi," kritik Hamzah.
Jubir Rusdin Abdullah ini menambahkan lagi, tidak usahlah kita memaksakan sesuatu, apalagi bukan hak kita. Karena yakin saja, kalau kita punya niat merampas haknya orang lain, suatu ketika pula kita akan kehilangan yang lebih besar. (*ttc)
