SOROTMAKASSAR -- Gowa.
Sejumlah fasilitas Taman Hasanuddin di Jalan Tumanurung Kota Sungguminasa, tampak sudah mengalami kerusakan.
Akibatnya, proyek Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Taman Sultan Hasanuddin tersebut menuai sorotan.
Taman yang berlokasi di tengah Kota Sungguminasa Kabupaten Gowa ini mengalami banyak kerusakan.
Mulai dari plafon sejumlah bangunan gazebo yang rusak. Keran air, jamban serta pintu toilet yang kotor dan tak berfungsi. Begitu pun dengan pohon lontar yang telah dua kali ditanam namun tak kunjung tumbuh.
Aktivis pencinta lingkungan, Arfandi Palallo Senin (24/12/2018), menduga pengerjaan proyek ini dilakukan asal jadi.
Padahal, kata Arfandi, proyek ini mendapat empat miliar anggaran dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kerusakan pada Taman Sultan Hasanuddin menandakan ada yang bermasalah dengan proyek ini," kata Arfandi yang juga salah seorang pengurus LSM kepada media ini.
Arfandi melanjutkan, proyek yang dikerjakan sejak awal tahun 2018 ini semestinya telah diserahkan ke Pemkab Gowa selaku pemerintah setempat. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda penyerahan.
"Merujuk ke regulasi jasa konstruksi, mestinya paling telat tiga bulan setelah proyek itu selesai dikerjakan sudah harus diserahkan ke pemerintah setempat," tegas Arfandi.
"Nah saya kira pihak penegak hukum harus turun melihat langsung kondisi pelaksanaan proyek ini di lapangan," tambah Arfandi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemkab Gowa, Mundoap, belum memberikan komentar terkait kerusakan proyek ini.
Hingga berita ini diturunkan, awak media ini telah mencoba melakukan konfirmasi melalui sambungan telepon, namun Mundoap tidak memberikan respon.(alfian)
