Harga Kopra di Selayar Rp 3.200 - Rp 4.500, Sedangkan di Surabaya Mencapai Rp 5.900

SOROTMAKASSAR -- Selayar.

Harga kopra hari ini di Selayar berada di kisaran Rp 3.200 sampai Rp 4.500 per kilogram. Harga tersebut adalah kopra yang masih memiliki kadar air antara 20 hingga 25 persen. Sedangkan posisi harga kopra tertinggi di Surabaya Jawa Timur mencapai Rp 5.900 per kilogramnya.

Demikian dikemukakan Direktur Utama PD Berdikari Selayar, Jonny Hidayah ketika ditemui media ini sesaat sebelum melakukan koordinasi dengan Kepala Badan Pengelolaan, Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Drs HA Nur Haliq, M.Si Selasa (21/05/2019) di Kantor Bupati Jln Jenderal Ahmad Yani Benteng.

Anjloknya harga komoditi kopra secara global, beber pemilik Toko Jesica Motor ini, telah membuat petani kopra diseluruh Indonesia merasa tersungkur. Termasuk salah satunya petani kopra di Selayar, dan tak bisa bangkit lagi. Sementara ongkos panjat per pohon antara Rp 7.000 hingga Rp 10.000. Sehingga rata-rata pemilik pohon kelapa didaerah ini lebih memilih membiarkan buah kelapanya jatuh sendiri.

Melihat fenomena ini yang diperparah dengan polemik yang terjadi diberbagai media, baik media sosial dan media online bahkan dimedia cetak, maka PD Berdikari selaku perusahaan daerah yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah Kepulauan Selayar untuk mengatasi permasalahan ini, telah menginisiasi untuk melakukan pembelian kelapa diatas harga Rp 750 per biji. Ini salah satu langkah dan upaya yang harus segera dilakukan untuk mengatasi melemahnya harga kopra di pasaran.

Dalam pertemuan Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) di Jakarta akhir pekan lalu yang dihadiri sejumlah bupati dan wakil bupati serta perwakilan dari kabupaten penghasil kelapa di Indonesia, ternyata produksi kopra diberbagai daerah kabupaten sudah ditinggalkan.

Apalagi menurut Ketua KOPEK Indonesia, Prof Dr Ir Nelson Pomalingo, M.Pd, harga komoditi kopra sudah dapat dipastikan tidak akan normal dalam waktu singkat. Karena itu mereka lebih memilih beralih pada pengelolaan kelapa dengan menggunakan teknologi melalui industri perkelapaan.

"Sehingga nantinya yang diolah bukan hanya dagingnya tetapi termasuk sabut, air dan batoknya. Lalu kemudian berwujud menjadi makanan, alat kosmetik, oli mesin dan lainnya. Dan tidak lagi dalam produksi kopra besar-besaran seperti yang mayoritas selama ini dilakukan petani kopra di Selayar," ungkap Jonny yang mengaku ikut menghadiri pertemuan para bupati penghasil kelapa di Indonesia itu.

Kelapa sawit yang selama ini menjadi bahan baku produksi untuk Bimoli juga harganya turun drastis. Sehingga salah satu dari 4 poin yang dilahirkan pada pertemuan Kopek di Jakarta adalah mengembalikan kejayaan kelapa seperti zaman dulu. Hanya memang diberbagai daerah di Indonesia hampir sudah tidak ada yang memproduksi kopra. Mereka rata-rata sudah menggunakan teknologi industri dengan tidak lagi mengelola kelapa menjadi kopra.

Olehnya itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM telah melakukan konsultasi dengan sejumlah investor untuk menanamkan sahamnya di Selayar sekaligus melakukan penjajakan tempat pemasarannya di Indonesia.

Informasi yang diperoleh PD Berdikari dari Disperindagkum setempat, harga pabrik minyak goreng curah senilai Rp 75 juta. Jenis mesin ini nantinya yang akan diberikan oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang di wilayahnya ada tanaman pohon kelapa.

Disamping itu, Bupati HM Basli Ali telah mengimbau kepada kepala desanya untuk mengalokasikan sebagian dananya ke Bumdes sekitar Rp 25 jutaan. Dana itu dapat dimanfaatkan untuk membeli kelapa biji di wilayah desanya yang selanjutnya akan dijadikan minyak berkualitas.

Direktur Utama PD Berdikari, Jonny Hidayah juga mengaku sempat mengecek pabrik minyak di Surabaya Jawa Timur. Ternyata sudah dua bulan tidak melakukan penjualan. Karena harga yang sangat melemah. Dan jika terpaksa harus dijual maka kerugian yang akan menghadang.

"Olehnya itu setelah keluhan masyarakat sedikit teratasi maka Pemerintah Daerah (Pemda) akan melakukan pendekatan secara emosional kepada sejumlah tenaga ahli dibidang perkelapaan agar nilai ekonomis kelapa dapat meningkat yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Selayar," tandasnya. (M. Daeng Siudjung Nyulle)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN