SOROTMAKASSAR -- Gowa. Pernyataan Sekjen DPP Himpunan Pelajar Mahasiswa (Hipma) Gowa, Kamaruddin Musi yang mendukung salah satu pasangan calon mendapat sorotan dari para alumni organisasi mahasiswa tersebut.
Mantan Ketua DPP Hipma Gowa, M Ziaul Haq, Sabtu (29/12/2018) mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut.
Menurutnya, salah satu Khittah perjuangan Hipma Gowa adalah menjadi pelajar mahasiswa sebagai pelopor dari agent of social change.
"Mahasiswa memang tidak bisa dilepaskan dari dimensi politik, tapi yang harus dipahami bahwa orientasi politik mahasiswa bukanlah orientasi pragmatisme kekuasaan," ujarnya,
Akan tetapi, lanjut Zulhaq, orientasinya seharusnya berdiri diatas nilai-nilai idealisme dan seharusnya mahasiswa mengambil peran keberpihakan pada perjuangan membela hak-hak rakyat miskin dan hak-hak kesejahteraan rakyat yang dirampas oleh janji kekuasaan.
"Jika pengurus-pengurus Hipma Gowa sudah mulai terjun kedalam politik praktis, berarti ada kegagalan memahami konstitusi organisasi yang menganut azas independensi etis, jika kondisi itu benar terjadi maka Hipma harus di evaluasi," katanya.
Majelis pertimbangan organisasi (MPO) Hipma Gowa, Arfandy Palalo, juga menilai, dukungan kepada paslon tidak perlu membawa nama lembaga.
Arfandy Palalo yang juga Sekretaris Dewan Pertimbangan Organisasi DPP Hipma Gowa, mengatakan, secara konstitusi kelembagaan, Hipma Gowa sudah ditekankan tidak boleh berpolitik praktis.
"Hipma secara kelembagaan tidak mendukung siapa-siapa. Jadi ketika ada pengurus berpolitik praktis, itu secara individu. Ketika dukungan ini sifatnya kelembagaan tentunya ada sangsi, sesuai yang diatur dalam ADRT," tegasnya. (alfian)
