SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Adanya Dana Desa merupakan suatu sejarah bagi bangsa Indonesia. Dan dari tahun 2015 sampai 2018 jumlahnya terus meningkat hingga mencapai Rp 187 triliun. Penggunaan Dana Desa harus fokus hanya untuk pembangunan desa.
Demikian penegasan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) ketika memberikan sambutan dalam acara "Jambore Desa dalam rangka Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2018".
Acara yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Masyarakat Desa RI di Gedung Wisma Negara Jln Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Sabtu (22/12/2018) pagi pukul 08.00 Wita ini, dihadiri sekitar 6.000 orang peserta.
Lebih jauh Jokowi menjelaskan, dalam melaksanakan pembangunan dan penggunaan pembelanjaan anggaran dari desa diharapkan pemakaian tenaga kerjanya dari warga desa. Apalagi Dana Desa akan diperbesar tiap tahunnya agar dapat menurunkan tingkat kemiskinan di desa.
"Selama 4 tahun telah terbangun 1.280.000 km jalan desa, posyandu, paud, pasar desa dan jembatan dari anggaran dana desa. Selain itu, dana desa dapat digunakan untuk membangun pariwisata berpotensi yang ada di desa agar dapat menjadi penghasilan desa," ungkap Jokowi.
Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah pada kesempatan itu menyampaikan pula, kehadiran Presiden di daerah ini merupakan wujud perhatian terhadap Sulsel. Dan dengan adanya Dana Desa ini, semua program pembangunan dapat berjalan termasuk beberapa bendungan yang ada di Sulsel.
Acara Jambore Desa ini turut dihadiri Menteri Pemberdayaan Aparatur Desa Eko Putro Sandjojo, Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono, Ketua DPRD Sulsel H. Muh. Roem, Walikota Makassar Ir. H. Muh. Ramdhan Pomanto, para bupati se-Sulsel, para aparat Desa dan kader posyandu serta PKK se-Sulsel. (jw)
